PM Singapura: ASEAN Prihatin dengan Ketegangan China-AS

Ditakutkan dapat memicu konflik di kawasan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, mengatakan bahwa negara-negara Asia Tenggara memperhatikan hubungan Amerika Serikat (AS)-China dengan penuh kekhawatiran.

Sebabnya adalah persaingan Washington-Beijing dalam beberapa tahun terakhir terjadi berdampak pada perekonomian global, mulai dari isu perdagangan bilateral hingga navigasi di Laut China Selatan.

"ASEAN mempunyai kepentingan langsung karena ketegangan dapat dengan mudah memicu konflik yang ada di kawasan dan merusak perdamaian, kemakmuran, serta stabilitas yang telah kita nikmati selama beberapa dekade dapat terganggu," kata Lee pada KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta, Rabu (6/9/2023), dikutip dari Channel News Asia.

Lee juga menambahkan, sangat penting bagi kedua negara untuk melanjutkan dialog, membangun kepercayaan strategis di semua tingkatan, dan mengupayakan kerja sama yang lebih besar.

"Baik AS dan China perlu menunjukkan kepemimpinan dalam mengatasi berbagai masalah global yang mempengaruhi kita semua," ungkapnya.

KTT ASEAN-China adalah yang pertama dari beberapa pertemuan yang diadakan oleh ASEAN pada Rabu dengan beberapa mitra eksternal, termasuk AS dan Kanada. Pada perhelatan KTT ke-43 ASEAN, Beijing mengutus PM China Li Qiang sebagai delegasinya.

1. PM Lee ajukan inisiatif baru pada hubungan ASEAN-China

Dalam pertemuan tersebut, Lee mengatakan bahwa ASEAN-China telah menjalin ikatan persahabatan yang erat selama 3 dekade terakhir.

Dia juga menyarankan kerja sama yang lebih erat dalam dua bidang, yakni konektivitas dan ekonomi digital, mengingat hubungan mereka telah meningkat ke kemitraan strategis komprehensif pada 2021.

Dalam konektivitas, kedua pihak harus lebih meliberalisasi perjanjian Transportasi Udara ASEAN-China, guna mendorong lebih banyak pertukaran antarmasyarakat.

Ihwal ekonomi digital, harus lebih banyak upaya yang dilakukan untuk menjadikan transaksi lintas batas lancar dan berkelanjutan.Upaya tersebut untuk mendukung Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP), kata PM Singapura.

AOIP menjabarkan bagaimana posisi blok Asia Tenggara tersebut mengenai kerja sama regional, keamanan, dan kemakmuran. Serta, pendiriannya untuk netral dalam persaingan  negara-negara besar yang bersaing dalam menancapkan pengaruhnya di wilayah Indo-Pasifik.

Baca Juga: Prabowo: Sebelum Ada ASEAN, Kawasan Asia Tenggara Penuh Ketegangan

2. PM Singapura bawa masalah Laut China Selatan di KTT ke-26 ASEAN-China

PM Singapura: ASEAN Prihatin dengan Ketegangan China-ASPerdana Menteri China, Li Qiang, saat menghadiri KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta pada Rabu (6/9/2023). (twitter.com/anwaribrahim)

Pada KTT ASEAN-China, Lee juga menyinggung tantangan masalah Laut China Selatan. Negeri Tirai Bambu mengklaim sebagian besar jalur perairan strategis ini, yang disengketakan dan tumpang tindih dengan Taiwan dan empat negara ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

"Dan kita harus mengintensifkan upaya untuk menyimpulkan kode etik yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang disepakati secara universal dan diakui, termasuk UNCLOS tahun 1982, serta melindungi hak dan kepentingan semua pihak," ungkap Lee.

Dilansir The Straits Times, baru-baru ini ketegangan meningkat ketika China merilis peta teritorial baru yang menampilkan sembilan garis putus-putus (nine-dash line), yang mencakup lepas pantai negara-negara Asia Tenggara, serta bagian timur laut India. Hal ini pun memicu keberatan dari beberapa pihak.

Sejauh ini, Kuala Lumpur, Manila, dan Hanoi telah memprotes keras peta tersebut dan pertemuan pada Rabu, menempatkan masalah ini dalam pengawasan yang lebih besar, dikutip dari Nikkei Asia.

3. KTT ke-11 ASEAN-AS

PM Singapura: ASEAN Prihatin dengan Ketegangan China-ASKTT ke-11 ASEAN-Amerika Serikat pada Rabu (6/9/2023) di Jakarta, Indonesia. (twitter.com/Vice President Kamala Harris)

Di hari yang sama, Wakil Presiden AS Kamala Harris dan PM Singapura menegaskan kembali bahwa hubungan Washington-Beijing, yang merupakan kekhawatiran jangka panjang bagi kawasan Asia Tenggara.

"Asia Tenggara khawatir bahwa kesalahan perhitungan dapat menyebabkan konflik serius di kawasan ini," ungkap Lee dalam pidatonya di KTT ASEAN-AS.

Dia juga menekankan pentingnya peran Washington di saat geopolitik sedang bermasalah dan mengingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina adalah masalah yang berkelanjutan bagi dunia.

Di sisi lain, dia juga senang dengan inisiatif yang diambil ASEAN bersama AS sejauh ini, seperti peluncuran kemitraan strategis kedua belah pihak pada 2022.

Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya mempertahankan hubungan baik dalam jangka panjang, serta cara memperluas pertukaran antar masyarakat dan memperdalam hubungan kelembagaan.

Secara terpisah, Harris yang diutus Presiden Joe Biden pada KTT ke-11 ASEAN-AS, menegaskan bahwa kepentingan Washington adalah menumbuhkan kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, makmur, dan aman.

"Kerja sama ekonomi AS-ASEAN mewakili peluang besar untuk pertumbuhan," kata Harris.

Baca Juga: Kamala Harris: Pusat AS-ASEAN Akan Dibuka di Washington

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya