Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PM Ethiopia, Abiy Ahmed. (Twitter.com/Abiy Ahmed Ali)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ethiopia secara mengejutkan memutuskan untuk memberikan amnesti kepada tokoh oposisi yang berada di dalam penjara. Keputusan itu dilakukan pada hari Jumat (7/1/22).

Lebih banyak tahanan politik akan diberi ampunan dan dibebaskan dari kurungan penjara, termasuk di antaranya tokoh dari etnis Tigray dan etnis Oromo. Tigray adalah salah satu kekuatan utama yang selama satu tahun terakhir telah terlibat bentrok dengan pemerintah Ethiopia.

Pembebasan tokoh politik yang banyak diantaranya adalah oposisi itu dilakukan dengan tujuan sebagai langkah awal meredakan konflik. Ethiopia akan melakukan dialog nasional setelah selama satu tahun lebih terlibat dalam kemelut perang saudara.

1. Kunci perdamaian adalah dialog

Pada hari Jumat, ada dua tokoh politik oposisi terkemukan yang dibebaskan dari penjara. Pengumuman itu dilakukan oleh lembaga penyar negara.

Dilansir Reuters, dua tokoh oposisi itu adalah pemimpin partai Balderas yakni Eskinder Nega. Selain itu, Jawar Mohammed yang memiliki sebuah perushaan media dan aktivis politik lain yakni Bekele Garba dari etnis Oromo dan beberapa aktivis lain yang ditahan pada tahun 2020, juga dibebaskan.

Langkah pembebasan tokoh politik oposisi itu dilakukan karena pemerintah Ethiopia telah beritikad baik untuk memulihkan situasi ketegangan yang terjadi di negaranya, dengan memulai melakukan dialog nasional.

Kantor komunikasi pemerintah Ethiopia mengatakan "kunci perdamaian abadi adalah dialog. Salah satu kewajiban moral seorang pemenang adalah belas kasihan."

2. Antonio Guterres sambut baik keputusan pemerintah Ethiopia

Editorial Team

Tonton lebih seru di