13 Tentara AS Tewas, 18 Terluka dalam Serangan Dekat Bandara Kabul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Juru bicara Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa 13 orang anggota militer AS meninggal dunia dan 18 orang terluka dalam serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada Kamis (26/8/2021).
Ia juga mengatakan bahwa anggota layanan yang terluka sedang dievakuasi dari Afghanistan dengan pesawat C-17 yang dilengkapi secara khusus dengan unit bedah.
Sebelumnya dalam sebuah briefing pada Kamis juga, Jenderal Marinir AS Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS, mengatakan bahwa sejumlah warga sipil Afghanistan juga tewas. Tetapi ia tidak dapat memberikan jumlah yang tepat.
Baca Juga: Kabul Dibom ISIS-K, Presiden Joe Biden: Evakuasi Tetap Berlanjut
1. Pembom berafiliasi dengan ISIS
McKenzie yang mengawasi operasi militer AS di wilayah tersebut mengatakan bahwa Pentagon sedang bekerja untuk menentukan atribusi atas serangan itu. Ia juga menambahkan bahwa penilaian saat ini adalah bahwa pembom tersebut berafiliasi dengan ISIS.
ISIS kemudian telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
McKenzie mengatakan bahwa AS masih memantau adanya ancaman yang sangat aktif ke bandara. Ancaman itu berupa pembom bunuh diri hingga serangan roket. Namun ia juga menegaskan bahwa terlepas dari serangan itu, misi evakuasi darurat AS terus berlanjut.
2. Komitmen AS untuk Afghanistan
Editor’s picks
Menanggapi kejadian ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyatakan belasungkawanya dalam sebuah pernyataan pada Kamis. Ia juga mengutuk serangan tersebut karena menewaskan para tentara yang sedang berusaha menyelamatkan nyawa orang lain.
“Kami tidak akan dihalangi dari tugas yang ada. Melakukan sesuatu yang kurang–terutama sekarang– akan mencemarkan tujuan dan pengorbanan yang telah diberikan para laki-laki dan perempuan ini kepada negara kita dan rakyat Afghanistan,” ujar Austin.
Menurut CNBC, sekitar 5.400 anggota layanan AS membantu upaya evakuasi di Kabul. Inggris memiliki sekitar 1.000 tentara yang membantu evakuasi. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tidak ada korban yang dilaporkan di antara personel pemerintah dan militernya di Kabul setelah serangan itu.
Sementara itu Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden telah berbicara kepada bangsa tentang serangan itu pada Kamis malam.
“Presiden bertemu dengan tim keamanan nasionalnya Kamis pagi, termasuk Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal Mark Milley serta komandan di lapangan di Kabul,” kata Gedung Putih.
“Dia akan terus diberi pengarahan tentang pembaruan tentang situasi yang berkembang sepanjang hari,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Bom Kabul: 110 Orang Tewas, Termasuk 13 Militer AS-28 Pejuang Taliban
3. Peringatan keamanan
Sebelumnya pada Rabu, Kedutaan Besar AS di Kabul telah mengeluarkan peringatan keamanan, mendesak orang Amerika untuk menghindari bandara.
“Warga AS yang berada di Gerbang Biara, Gerbang Timur, atau Gerbang Utara sekarang harus segera pergi,” kata peringatan itu.
Setelah serangan pada Kamis, kedutaan kembali memberitahu orang Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara dan menghindari gerbangnya.