Boeing 737 Max Mulai Mengudara Lagi Amerika Serikat

Pesawat Boeing 737 Max yang terbang milik American Airlines

Jakarta, IDN Times – Pesawat Boeing 737 Max kembali melayani penumpang di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (29/12/2020). Itu merupakan penerbangan pertama mereka sejak dilarang terbang (grounded) pada Maret 2019 akibat terlibat dua kecelakaan fatal.

Pesawat Boeing 737 Max milik American Airlines dengan nomor penerbangan Flight 718 berangkat dari Bandara Internasional Miami sekitar pukul 10:40 ET pagi. American Airlines awalnya menggunakan pesawat untuk penerbangan satu rute antara Miami dan bandara LaGuardia New York.

American Airlines berharap dapat menambah jumlah pesawat Max untuk digunakan pada 2021. Sementara maskapai Southwest dan United mengumumkan rencana menambahkan pesawat ke jadwal penerbangan dalam beberapa bulan mendatang.

Sebelum keberangkatan, pejabat Amerika mengatakan American Airlines segera memiliki 34 jet Max yang siap digunakan dan sekarang telah melatih 1.400 pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut.

Baca Juga: AS Cabut Larangan Terbang Pesawat Boeing 737 Max

1. Pesawat yang lebih baik

Boeing 737 Max Mulai Mengudara Lagi Amerika SerikatIlustrasi pesawat Boeing 737 Max (Dokumentasi dari Boeing)

Presiden maskapai, Robert Isom, mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat Boeing 737 Max saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia menyebut pesawat itu jauh lebih efisien dan lebih ramah lingkungan.

“Pesawat itu siap berangkat. Ini adalah pesawat baru yang seharusnya terbang, dan pesawat lain harus ditinggalkan di rumah sekarang,” katanya.

Pada awal Desember lalu, Chief Operating Officer American Airlines David Seymour, mengatakan bahwa pesawat jenis itu telah siap untuk kembali beroperasi.

“Itu tidak terburu-buru. Semua yang kami lakukan di American dikelilingi oleh keamanan,” kata Seymour seperti dikutip dari CNN.

Baca Juga: Keluarga Korban Kecelakaan Boeing 737 Desak Eropa Tunda Izin Terbang

2. Tuntutan keluarga korban

Boeing 737 Max Mulai Mengudara Lagi Amerika SerikatIlustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski banyak yang menyebut pesawat sudah jauh lebih aman saat ini, namun seruan untuk menunda penggunaan pesawat telah muncul dari keluarga korban kecelakaan baru-baru ini. Tuntutan itu disampaikan kepada Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA).

Dalam tuntutan yang diutarakan melalui surat kepada Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky pada Selasa (22/12/2020), para kerabat korban mengatakan ada pertanyaan yang belum terjawab tentang keselamatan pesawat tersebut.

Mereka mengatakan pihak Boeing harus terlebih dahulu menyelesaikan analisisnya terhadap pesawat yang dimodifikasi dan menyelesaikan laporan keselamatannya atas kecelakaan itu.

“Tidak mungkin bagi EASA untuk menyimpulkan bahwa 737 MAX yang direvisi aman sebelum penilaian keamanannya sendiri selesai,” kata kerabat dan teman dari korban kecelakaan pesawat dalam suratnya.

Tuntutan para keluarga korban itu disampaikan setelah sebelumnya EASA mengatakan mungkin akan secara resmi mencabut larangan terbangnya atas pesawat itu bulan depan.

Keputusan itu diambil EASA setelah mempelajari umpan balik publik dan industri tentang kondisi pesawat apakah sudah layak kembali terbang dan mengangkut penumpang.

Seorang juru bicara EASA mengatakan pihaknya tidak akan mengomentari umpan balik yang diterima pada tahap proses sertifikasi ulang ini. Perusahaan berencana menerbitkan arahan kelaikan udara terakhir pada Januari, setelah semua umpan balik ditinjau.

3. Kritik atas keputusan FAA

Boeing 737 Max Mulai Mengudara Lagi Amerika SerikatBoeing/www.boeing.com

Dalam surat tersebut, keluarga korban juga mempertanyakan keputusan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) untuk mencabut larangan terbang (grounding) atas pesawat Boeing 737 MAX.

Komite Perdagangan Senat pada hari Jumat mengumumkan bahwa FAA telah terlibat dengan pejabat Boeing selama pengujian sertifikasi ulang 737 MAX.

“Mereka mendesak EASA untuk menjelaskan mengapa perubahan Boeing membuat pesawat aman dan mengharuskannya meningkatkan margin keselamatan pesawat dengan menerapkan sensor Angle of Attack ketiga. Mereka juga menyerukan untuk mendesain ulang dek penerbangan dan sistem peringatan awak agar memenuhi standar keselamatan modern,” demikian menurut Channel News Asia.

Sebelumnya pada bulan lalu, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS telah mengumumkan pemberian izin bagi pesawat Boeing jenis itu untuk kembali beroperasi. Itu terjadi setelah mereka meninjau perubahan desain di sekitar sistem yang dilakukan Boeing.

Baca Juga: Keluarga Korban Kecelakaan Boeing 737 Desak Eropa Tunda Izin Terbang

4. Kecelakaan yang melibatkan Boeing 737 MAX

Boeing 737 Max Mulai Mengudara Lagi Amerika SerikatImage: bbc.com

Pesawat Boeing 737 MAX telah terlibat dalam dua kecelakaan fatal pada 2018 dan 2019. Kedua kecelakaan itu menelan korban jiwa sebanyak 346 orang.

Kecelakaan pertama yang terjadi pada 2018 menewaskan 189 orang di Indonesia. Sementara kecelakaan kedua yang terjadi hanya sekitar lima bulan setelahnya, melibatkan pesawat sejenis milik Ethiopian Airlines. Dalam kecelakaan di Ethiopia ini 157 orang tewas.

Pasca kedua tragedi itu, Boeing mendapat berbagai kecaman dan jenis pesawat yang terlibat kecelakaan dilarang terbang dan menjadi objek penyelidikan internasional.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya