India Terima Pasokan Oksigen dari 40 Negara saat COVID-19 Melonjak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - India, yang hingga beberapa minggu lalu menjadi pemasok global vaksin dan obat-obatan, kini bergantung pada bantuan negara lain untuk bertahan dari pandemik COVID-19 yang semakin merajalela di negara tersebut.
Menurut Straits Times, ada lebih dari 40 negara yang telah mengirimkan bantuan ke India sejauh ini, salah satunya Singapura.
Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla mengatakan pada konferensi pers hari Kamis (29/4/2021) bahwa banyak negara, termasuk Singapura, mengirim hampir 550 tabung penghasil oksigen, 4.000 konsentrator oksigen dan 10.000 tabung oksigen, serta obat-obatan seperti antivirus remdesivir dan favipiravir.
Baca Juga: COVID-19 Masih Tinggi, Taiwan Kirim Bantuan ke India
1. Dibantu negara yang lebih kecil
Selain itu, Angkatan Udara Republik Singapura juga telah mengirim 256 tabung oksigen dengan dua pesawat C-130 dari Singapura ke Benggala Barat pada Rabu, sementara empat wadah oksigen kriogenik telah diangkut oleh Angkatan Udara India pada Sabtu lalu.
Selain Singapura, beberapa negara tetangga yang lebih kecil seperti Bhutan dan Bangladesh juga telah menawarkan 10 ribu botol obat antivirus suntik.
“Situasi sekarang, kami belum pernah melihat sebelumnya dan tidak akan pernah melihat. Ini adalah situasi yang belum pernah kami hadapi sebelumnya. Kami telah memprioritaskan barang-barang yang kami butuhkan tetapi banyak negara telah maju sendiri untuk menawarkan bantuan kepada kami,” katanya.
2. Balas budi negara dunia
Shringla lebih lanjut mengatakan bahwa bantuan yang diterima India layaknya penghargaan atas bantuan yang sebelumnya diberikan oleh India kepada mereka.
Editor’s picks
“Negara-negara mengatakan mereka menghargai bantuan kami dan mereka memberi kami sebagai balasannya,” kata Shringla.
Sebelum lumpuh akibat pandemik, negara Asia Selatan ini telah meluncurkan program ekspor vaksin yang ambisius dan bahkan menyaingi diplomasi vaksin Tiongkok. Selain mendonasikan dan mengekspor vaksin, India juga telah mengirimkan obat-obatan ke berbagai negara, termasuk hydroxychloroquine ke Amerika Serikat (AS).
India adalah produsen obat terbesar ketiga di dunia dan memasok hampir 60 persen dari permintaan global untuk vaksin, tetapi sekarang menghadapi kekurangan di dalam negeri setelah kasus COVID-19 melonjak pesat.
Baca Juga: Waspada, Varian Baru COVID-19 3 Mutasi India Bisa Muncul di Indonesia
3. India juga dibantu negara saingannya
Dukungan internasional menjadi penting bagi India karena negara ini menghadapi lonjakan kasus harian COVID-19 yang pesat. Lonjakan kasus yang tak terkendali selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan banyak orang di kota-kotanya seperti New Delhi sangat membutuhkan oksigen dan obat-obatan.
Pada Kamis, India melaporkan 379.257 kasus harian baru. Ini adalah lonjakan satu hari terbesar di seluruh dunia. Sementara itu, angka kematian harian juga tercatat yang tertinggi, mencapai 3.645 kematian.
Keadaan yang parah ini sampai membuat saingan India, Pakistan dan Tiongkok, turut menawarkan bantuan. Pakistan dilaporkan telah menawarkan sejumlah bantuan, termasuk ventilator. Sementara Tiongkok yang masih berselisih tegang dengan India, telah menyatakan simpatinya.
Pada Kamis, menteri luar negeri Tiongkok Wang Yi mengirimkan pesan simpati kepada mitranya dari India, Menlu S. Jaishankar. Duta besar Tiongkok untuk India Sun Weidong juga telah menegaskan bantuan negaranya untuk India.
“Pemasok medis China bekerja lembur atas pesanan dari India, setidaknya ada 25.000 pesanan untuk konsentrator oksigen dalam beberapa hari terakhir. Pesawat kargo sedang dalam rencana untuk mengirim pasokan medis. Bea Cukai China akan memfasilitasi proses yang relevan,” tulisnya di Twitter pada Rabu.
Baca Juga: Kasus Harian COVID-19 Cetak Rekor, India Justru Gelar Pemilu