Joe Biden Tegaskan AS Tak Cari Gara-gara dengan Tiongkok

Hal itu disampaikan dalam pidato pertamanya di depan Kongres

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menegaskan pihaknya tidak mencari konflik dengan Tiongkok. Tetapi, mereka akan membela kepentingan AS dan dunia.

Dalam pidato pertamanya di depan Kongres pada Rabu (28/4/2021) itu, Biden mengatakan telah memberitahu Presiden Xi Jinping, AS bersedia untuk bersaing dengan Tiongkok dalam menjadi negara yang paling berpengaruh di dunia. Dia mengatakan AS tidak akan mundur di Pasifik dan tidak akan membiarkan Tiongkok lolos dari pelanggaran hak asasi manusia.

"Dalam diskusi dengan Presiden Xi, saya mengatakan kepadanya, kami menyambut baik persaingan dan tidak mencari konflik. Tapi, dengan sangat jelas saya menyatakan akan membela kepentingan Amerika secara keseluruhan," kata Biden dilansir The Australian.

"Saya juga mengatakan kepada Presiden Xi, kami akan mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Indo-Pasifik seperti yang dilakukan dengan NATO di Eropa, bukan untuk memulai konflik, tetapi mencegah konflik,” tambah presiden yang menjabat sejak Januari 2021 tersebut.

Baca Juga: Biden Klaim AS dan Rusia Kerja Sama Perangi Krisis Iklim

1. Reformasi kebijakan AS

Joe Biden Tegaskan AS Tak Cari Gara-gara dengan TiongkokPresiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Dalam pidato 67 menit itu, Biden juga berjanji untuk mempertahankan kehadiran militer AS yang kuat di Indo-Pasifik dan berjanji untuk meningkatkan perkembangan teknologi serta perdagangan.

"Tiongkok dan negara lain semakin dekat. Kami harus mengembangkan dan mendominasi produk dan teknologi masa depan," kata Biden.

"Tidak ada alasan mengapa bilah turbin angin tidak dapat dibangun di Pittsburgh, bukan Beijing," lanjutnya.

Biden telah berulang kali menyebut persaingan dengan Tiongkok sebagai tantangan kebijakan luar negeri terbesar yang dihadapi AS. Biden dan sesama Demokrat serta oposisi Partai Republik semuanya bergerak ke arah garis yang lebih keras dalam berurusan dengan Tiongkok.

"Amerika akan menghadapi praktik perdagangan tidak adil yang melemahkan pekerja Amerika dan industri Amerika, seperti subsidi kepada perusahaan milik negara dan pencurian teknologi dan kekayaan intelektual Amerika," kata Biden, menurut Reuters.

2. Fokus ke Tiongkok

Joe Biden Tegaskan AS Tak Cari Gara-gara dengan TiongkokXi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Dalam pidatonya tersebut, Biden lebih banyak membahas soal kebijakan dalam negeri dan Tiongkok daripada masalah kebijakan luar negeri lainnya.

Biden telah mendesak anggota parlemen untuk mengesahkan paket undang-undang bipartisan yang sekarang sedang berada di Senat. Undang-undang tersebut akan menekan Tiongkok tentang hak asasi manusia (HAM), mengatasi ketidakseimbangan perdagangan dan meningkatkan pendanaan untuk pengembangan teknologi baru AS untuk bersaing secara lebih efektif dengan Tiongkok.

“Amerika tidak akan mundur dari komitmen kami terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental dan aliansi kami,” katanya.

3. Kerja sama dengan sekutu

Joe Biden Tegaskan AS Tak Cari Gara-gara dengan TiongkokPresiden terpilih AS Joe Biden dan Kamala Haris (Twitter.com/JoeBiden)

Biden juga membahas persaingan dengan saingan geopolitik lainnya dalam pidato itu, yaitu Rusia. Biden mengatakan dia telah menjelaskan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa campur tangan Rusia dalam pemilihan AS dan serangan dunia maya terhadap pemerintah serta bisnis akan memiliki konsekuensi. Tetapi, AS tidak meminta eskalasi.

Biden juga menyatakan akan bekerja sama dengan sekutu untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir Iran dan Korea Utara.

Baca Juga: Ekonomi Tiongkok Tumbuh Pesat, Apa Saja Rahasianya?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya