Tertinggi di Dunia, Kematian Akibat COVID-19 di AS Tembus 500 Ribu

Joe Biden sampaikan belasungkawa

Jakarta, IDN Times – Angka kematian akibat virus corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS) melampaui 500 ribu pada Senin waktu setempat (22/2/2021). Presiden negara itu, Joe Biden menyampaikan rasa belasungkawanya.

Presiden ke-46 AS itu menyebut kejadian tersebut sebagai hal yang memilukan. Ia juga mendesak negaranya untuk bersatu melawan pandemik.

“Saya tahu bagaimana rasanya,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional, sebagaimana dilaporkan Yahoo News.

Baca Juga: Chile Jadi Negara Terdepan di Amerika Latin dalam Vaksinasi

1. Mengimbau warga tetap waspada

Tertinggi di Dunia, Kematian Akibat COVID-19 di AS Tembus 500 RibuPresiden Amerika Serikat Joe Biden sedang berpidato dalam kunjungan ke kantor National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, Kamis (11/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Biden lebih lanjut mengatakan agar semua warga AS mengenang mereka yang telah pergi dan memberi perhatian pada orang-orang yang kehilangan keluarga atau kerabat akibat pandemik tersebut.

“Saya juga meminta kita untuk bertindak, tetap waspada, tetap menjaga jarak sosial, memakai masker, mendapatkan vaksinasi,” katanya.

2. Mengheningkan cipta

Tertinggi di Dunia, Kematian Akibat COVID-19 di AS Tembus 500 RibuPresiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden hadir dalam upacara pemakaman petugas polisi Gedung Capitol, Brian Sicknick, pada 2 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Untuk mengenang orang-orang yang meninggal akibat COVID-19, Biden menggelar acara hening cipta di luar Gedung Putih. Ia ditemani oleh istrinya Jill, dan Wakil Presiden Kamala Harris dan suaminya Doug Emhoff.

Mereka mengheningkan cipta di depan 500 lilin yang dinyalakan, yang melambangkan jumlah korban yang telah jatuh. Sebuah band Korps Marinir memainkan lagu “Amazing Grace”.

Sebelumnya, bendera telah diturunkan di atas Gedung Putih dan di gedung federal di seluruh negeri dan di kedutaan besar di seluruh dunia.

Baca Juga: Long COVID, Gejala COVID-19 yang Bisa Menetap hingga Berbulan-bulan

3. Angka kematian tertinggi di dunia

Tertinggi di Dunia, Kematian Akibat COVID-19 di AS Tembus 500 RibuSeorang anggota staf kebersihan Gedung Putih menyemprot ruang arahan pada malam Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali dari Walter Reed Medical Center setelah terkena penyakit virus korona (COVID-19), di Washington, Amerika Serikat, Senin (5/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Erin Scott)

Jumlah kematian akibat COVID-19 melebihi 500 ribu kasus itu menjadikan Amerika Serikat sebagai negara yang memiliki angka kematian tertinggi di dunia. Sementara itu total kasus AS juga yang terbanyak di dunia, yaitu mencapai 28.826.307 kasus saat ini, menurut perhitungan Worldometers.

Meski demikian, Biden meminta warganya untuk tidak berputus asa. Ia mengimbau warga AS untuk terus berjuang melawan pandemik.

“Sebagai bangsa kita tidak bisa dan tidak boleh membiarkan ini terus terjadi,” katanya. “Kita harus mengakhiri politik dan disinformasi yang memecah keluarga, komunitas,” lanjutnya. “Kita harus berjuang bersama sebagai satu orang, sebagai Amerika Serikat.”

Baca Juga: Tiongkok vs Amerika Serikat, Siapa yang Dipilih Asia Tenggara?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya