Tiongkok Luncurkan Kampanye Kemanusiaan Terbesar di Tengah Pandemik

Kampanye kemanusiaan darurat global terbesar sejak berdiri

Jakarta, IDN Times – Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan Tiongkok telah meluncurkan kampanye kemanusiaan darurat global terbesar sejak negara itu berdiri.

Dalam kampanye tersebut, Tiongkok telah memberi bantuan kepada lebih dari 150 negara dan 10 organisasi internasional, mengirim 36 tim medis ke 34 negara yang membutuhkan bantuan, katanya dalam pernyataan pers tahunannya pada hari ini, Selasa (9/2/2021).

Ia juga menyebut Tiongkok telah memberikan dana kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Rencana Tanggap Kemanusiaan Global PBB.

Baca Juga: Benarkah Ekonomi Tiongkok Sudah Menyalip Amerika Serikat?

1. Bantu sediakan alat kesehatan di saat pandemik

Tiongkok Luncurkan Kampanye Kemanusiaan Terbesar di Tengah Pandemik(Dubes Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian) ANTARA FOTO/Aria Cindyara

Xiao Qian juga mengatakan Tiongkok telah membantu dunia dengan menyediakan perlengkapan kesehatan yang dibutuhkan selama pandemik COVID-19 mewabah. Ia bahkan menyebut jumlah alat kesehatan yang disediakan negara itu mencapai miliaran unit.

“Kami memanfaatkan keuntungan sebagai produsen persediaan medis terbesar. Sampai akhirnya tahun 2020, kami menyediakan lebih dari 220 miliar masker, 2,25 miliar pakaian pelindung dan 1,02 miliar alat uji kepada berbagai negara seluruh dunia, sehingga menjamin produksi dan pasokan medis global,” katanya.

2. Tiongkok mengklaim sebagai negara pertama yang sediakan vaksin untuk dunia

Tiongkok Luncurkan Kampanye Kemanusiaan Terbesar di Tengah PandemikSeorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Dalam pernyataannya, Xiao Qian juga memuji langkah Tiongkok yang telah menjadi negara pertama yang berhasil menyediakan vaksin untuk dunia. Ia juga menyebut Tiongkok masih terus menyediakan vaksin untuk negara-negara yang terdampak pandemik COVID-19.

“Kami adalah negara pertama yang berjanji menjadikan vaksin sebagai barang publik global. Tiongkok sedang memberikan vaksin bantuan kepada 14 negara berkembang termasuk Pakistan,” jelasnya.

“Selanjutnya bantuan vaksin akan diberikan kepada 38 negara berkembang lainya,” tambah Xiao Qian.

Baca Juga: Tiongkok Keluarkan Pedoman Anti-Monopoli Baru

3. Bergabung dengan aliansi COVAX

Tiongkok Luncurkan Kampanye Kemanusiaan Terbesar di Tengah PandemikBendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Xiao Qian lebih lanjut menyebut bahwa Tiongkok telah resmi menjadi anggota aliansi COVAX, sebuah inisiatif yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI, WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

Aliansi ini diluncurkan pada bulan April oleh WHO, Komisi Eropa, dan Prancis sebagai tanggapan atas pandemik COVID-19 dan bertujuan untuk memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19 untuk negara-negara miskin.

“Tiongkok telah resmi bergabung dengan COVAX dan sedang berkomunikasi erat dengan WHO dan sponsor lain dari rencana tersebut, demi berupaya menjadikan vaksin sebagai barang publik global dan membuatnya lebih mudah diakses dan terjangkau oleh negara-negara berkembang,” katanya.

“Tiongkok sangat mementingkan seruan Direktur Jenderal Tedros (Tedros Adhanom Ghebreyesus) untuk memvaksinasi populasi prioritas di semua negara dalam 100 hari pertama tahun ini, dan memedulikan kesulitan yang dihadapi dalam penerapan praktis COVAX, khususnya kesenjangan pasokan vaksin yang besar di Februari dan Maret," tambahnya.

Atas permintaan WHO, Tiongkok memutuskan untuk mendonasikan 10 juta dosis vaksin kepada COVAX, terutama untuk memenuhi kebutuhan mendesak negara-negara berkembang.

Baca Juga: Hampir 100 Juta Orang Tiongkok Keluar dari Kemiskinan 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya