Kedekatan Mesut Ozil dan Erdogan yang Kontroversial di Jerman

Relasi diplomatik Jerman dan Turki berdampak pada Mesut Ozil

Istanbul, IDN Times - Mesut Ozil kembali menjadi perbincangan di Jerman. Ini karena pada Sabtu (8/6) pemain Arsenal tersebut melangsungkan pesta pernikahan di mana Presiden Turki, Recep Tayyep Erdogan, sebagai best man atau pendamping pengantin laki-laki.

Bukan sekali ini saja publik dan pejabat Bavaria membicarakan relasi Ozil, keturunan Turki yang berkewarganegaraan Jerman, tersebut dengan Erdogan. Keputusannya untuk mundur dari timnas Jerman pada 2018 lalu, yang tak secara langsung dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Erdogan, jauh lebih menimbulkan kontroversi.

Baca Juga: Mesut Ozil Umumkan Dirinya Mundur dari Timnas Jerman

1. Media Jerman mempublikasikan laporan khusus soal pernikahan Ozil dan kehadiran Erdogan

Kedekatan Mesut Ozil dan Erdogan yang Kontroversial di JermanREUTERS/Murat Cetinmuhurdar

Namun, seperti terlihat dalam foto-foto yang beredar sepanjang akhir pekan kemarin, Ozil sepertinya tidak lagi peduli pada pro dan kontra publik di negaranya. Senyum lebar tersungging di wajahnya. Begitu juga dengan si mempelai perempuan, Amine Gulse, yang merupakan pemenang kontes kecantikan Miss Turkey pada 2014.

Ribuan kilometer dari Bosphorus di mana Ozil melangsungkan resepsi, media Jerman, Bild, mempublikasikan laporan-laporan eksklusif tentang pernikahan tersebut. Bahkan, media itu membungkusnya dengan tajuk seperti "hari pernikahan impian dengan pendamping pengantin Erdogan", "siapa lagi yang merayakan selain Erdogan", sampai "bintang sepak bola mana saja yang pernah menjadikan Erdogan sebagai pendamping pengantin".

2. Pertemuan Ozil dan Erdogan ketika Ramadan juga tak luput dari atensi media dan publik Jerman

Kedekatan Mesut Ozil dan Erdogan yang Kontroversial di JermanPresidential Press Service via Deutsche Welle

Media Jerman lainnya, Deutsche Welle, juga sempat memberitakan kemunculan Ozil dan tunangannya waktu itu, Gulse, di acara buka bersama dengan Erdogan di Dolmabahce Palace, Turki. Keduanya pun diposisikan secara strategis yaitu di samping kiri dan kanan Erdogan. Ini tentu saja menunjukkan bahwa mantan pemain Real Madrid tersebut dianggap penting oleh sang presiden.

Publik Jerman pun bereaksi negatif. Melalui pencarian di Twitter, kita bisa menemukan dengan cukup mudah bentuk kekesalan mereka. "Ozil adalah seseorang yang munafik! Tidak kepada warga Jerman tapi terhadap masyarakat Turki yang sudah ia khianati karena keserahakan, sekarang ketika ia punya segalanya, ia ingin jadi orang Turki lagi," tulis salah satu netizen.

"Ozil sebaiknya menyerahkan paspor Jermannya dan tinggal saja di Turki," tulis netizen lainnya. Beberapa netizen juga ada yang berpura-pura menanyakan "Siapa Ozil yang kalian bicarakan ini?" Lainnya memprediksi sambil bergurau bahwa Ozil sebentar lagi akan diangkat menjadi Menteri Olahraga Turki oleh Erdogan.

3. Keputusan Ozil untuk mundur dari timnas Der Panzer menuai komentar negatif

Kedekatan Mesut Ozil dan Erdogan yang Kontroversial di JermanPresident Press Service via Deutsche Welle

Mundur ke belakang lagi, sebenarnya tidak ada yang lebih kontroversial bagi Ozil di mata rakyat Jerman daripada ketika ia berfoto bersama Erdogan pada Mei 2018. Kala itu, Ozil tampak berpose dengan pemain sepak bola Jerman lainnya, Ilkay Gundogan. Ketika pemain Manchester City itu kemudian menjauh dari pemberitaan dengan Erdogan, tidak dengan Ozil.

Dua bulan kemudian, ia memutuskan untuk mundur dari timnas Jerman. Ozil mengatakan bahwa setelah pertemuan dengan Erdogan, ia dan keluarganya kerap menerima ancaman dan pesan-pesan bernada kebencian serta rasis.

Tak ada agenda politik, kata Ozil, melainkan hanya soal identitas dan rasa hormat terhadap seorang kepala negara. Ia pun mengaku menerima perlakuan rasis dan diskriminatif selama membela timnas Jerman. Padahal, keberadaan Ozil sebelumnya dianggap sebagai kesuksesan integrasi kultural dan sosial di Jerman.

Publik pun merespons. "Ozil semestinya tidak menerima omong kosong dari orang-orang yang mencoba membuatnya seperti tidak cukup Jerman, tapi di saat bersamaan ia juga keliru karena sudah menyepelekan banyaknya kritik terhadap Erdogan dan pesan-pesan politik yang disampaikan melalui pertemuan mereka," tulis seorang netizen di Twitter.

4. Hubungan Jerman dan Erdogan tidak baik dan ini memengaruhi persepsi publik terhadap Ozil

Kedekatan Mesut Ozil dan Erdogan yang Kontroversial di JermanPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan (ANTARA FOTO/Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS)

Apa yang tampak seperti obsesi terhadap kehidupan pribadi Ozil sebetulnya sangat punya latar belakang politik. Jerman tidak begitu menyukai Erdogan sebagai seorang pemimpin negara dan bagaimana ia memimpin negaranya. Ketika Ozil mengumumkan bahwa ia mengundang Erdogan ke pernikahannya pada Maret lalu, politisi Jerman bersuara.

Kepala Staf Kanselir Jerman, Helge Braun, yang merupakan anggota Partai Kristen Demokrat (CDU), mengatakan kepada Bild bahwa kabar itu "membuat orang sedih". Ia berkata,"Saya kira ini mengecewakan banyak sekali penggemar sepak bola; yang pasti ini membuat saya kecewa."

Menurut Braun, Ozil seperti tidak peduli dengan komentar buruk publik Jerman terkait pertemuannya dengan Erdogan pada 2018 lalu. Politisi Jerman lainnya, Sawsan Chebli, mengaku mendukung keputusan Ozil keluar dari timnas, tapi mengundang Erdogan ke pernikahannya adalah pilihan "tidak bertanggung jawab".

5. Erdogan dipandang sebagai diktator oleh publik Jerman

Kedekatan Mesut Ozil dan Erdogan yang Kontroversial di JermanANTARA FOTO/Kayhan Ozer/Presidential Press Office/Handout via REUTERS/

Rasa tidak suka Jerman terhadap Erdogan mulai muncul ke publik setidaknya pada 2016. Ketika itu, ia melayangkan gugatan hukum terhadap pelawak Jerman, Jan Bohmermann, yang menurutnya telah melakukan pencemaran nama baik melalui sebuah puisi. Meski pengadilan Jerman tak meneruskan gugatan itu, tapi sikap Erdogan menimbulkan ketegangan diplomatik.

Erdogan juga menahan jurnalis Jerman, Deniz Yucel, pada Februari 2017. Menurut pengacaranya, Yucel dituduh menjadi anggota organisasi teroris dan menyebarkan propaganda ujaran kebencian. Protes besar-besaran terjadi Jerman karena peristiwa ini. Setahun kemudian, Yucel dibebaskan.

Pada Agustus 2017, Erdogan menyebut tiga partai besar Jerman sebagai "musuh Turki". Ia pun meminta warga Jerman keturunan Turki untuk tak memilih partai-partai tersebut. Tiga partai yang ia maksud adalah Partai Kristen Demokrat (CDU), Partai Sosial Demokrat (SPD), dan Partai Hijau. Kanselir Jerman, Angela Merkel, menilai Erdogan "ikut campur" dalam Pemilu negara lain.

Baca Juga: Hakan Sukur, Pahlawan Turki yang Jadi Musuh Politik Presiden

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bella Manoban

Berita Terkini Lainnya