Pabrik Tesla Dipaksa Tutup Saat Lockdown, Elon Musk Ancam Pemerintah

Elon Musk mengaku khawatir dengan masa depan Tesla

Los Angeles, IDN Times - CEO Tesla Elon Musk mengancam akan menggugat pemerintah Alameda County di negara bagian California, Amerika Serikat, karena melarang pabriknya di kawasan Fremont beroperasi kembali di tengah pandemik COVID-19. Selain itu, Musk juga mengaku berniat memindahkan pabrik Tesla ke Texas.

Pemerintah setempat memberlakukan kebijakan lockdown di mana semua bisnis, kecuali yang paling mendasar, wajib tutup. Hingga akhir minggu kemarin, ada lebih dari 2.700 orang meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona. Tapi, pihak Alameda County mengaku tidak mempersoalkan ancaman Musk tersebut.

Baca Juga: Minta Ventilator ke Elon Musk, Wamen BUMN: Arahan Erick Thohir 

1. Musk mengaku khawatir dengan masa depan Tesla jika tidak bisa segera beroperasi

Pabrik Tesla Dipaksa Tutup Saat Lockdown, Elon Musk Ancam PemerintahCEO Tesla Elon Musk. Foto diambil dari media sosial. instagram.com/elonmusk

Salah satu miliarder di Amerika Serikat itu mengungkapkan ancamannya melalui Twitter, usai mendapatkan pemberitahuan bahwa Tesla masih belum bisa melanjutkan aktivitas yang tertunda akibat penyebaran virus corona. Ia pun mengaku khawatir dengan masa depan perusahaannya itu jika tidak secepatnya beroperasi.

"Sejujurnya, ini sudah yang terakhir. Tesla akan memindahkan markas dan program-program di masa depan ke Texas/Nevada secepatnya," cuit Musk.

"Bahkan seandainya kita meneruskan aktivitas manufaktur, ini akan tergantung bagaimana Tesla diperlakukan di masa depan. Tesla merupakan pembuat mobil terakhir yang masih ada di CA (California)," tambah Musk. 

Seperti dilaporkan BBC, Tesla menghentikan sementara semua aktivitas di pabrik kecuali "operasional mendasar" sejak 23 Maret. Ini dilakukan untuk mematuhi perintah lockdown dari Pemerintah California. Di Alameda County, kebijakan tersebut berlaku sampai akhir Mei ini.

2. Ada kriteria tertentu yang dipakai pemerintah dalam menetapkan kebijakan

Pabrik Tesla Dipaksa Tutup Saat Lockdown, Elon Musk Ancam PemerintahAntaranews.com

Sebelumnya pada Jumat lalu (8/5), Pemerintah Alameda County mengumumkan bahwa Tesla masih belum boleh dibuka kembali. Sebelum Musk mengeluarkan ancaman, pemerintah mengeluarkan pernyataan resmi.

"Kami terbuka dengan langkah proaktif Tesla soal rencana pembukaan kembali, jadi begitu mereka sesuai dengan kriteria untuk beroperasi lagi, mereka bisa melakukannya dengan cara yang melindungi para pekerja dan masyarakat secara luas," tulis Alameda County.

Pelonggaran lockdown di California dilakukan setelah jumlah kasus virus corona menurun dalam beberapa waktu terakhir. Akan tetapi, Gubernur California Gavin Newsom memberlakukan kriteria tertentu bagi bisnis-bisnis yang boleh dibuka lagi.

Kantor, restoran, dan pusat-pusat perbelanjaan diizinkan beroperasi kembali hanya jika tidak ada lebih dari satu kasus COVID-19 per 10.000 orang, dan tidak ada kematian dalam 14 hari terakhir.

3. Politikus Partai Demokrat mengutuk sikap Musk

Pabrik Tesla Dipaksa Tutup Saat Lockdown, Elon Musk Ancam PemerintahSeorang pendaki bukit di Los Angeles saat pandemik COVID-19 di Griffith Park, Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 9 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick T. Fallon

Melalui pernyataan resmi, Departemen Kesehatan Alameda County mengaku tengah bekerja sama dengan Tesla untuk membuat rencana guna memungkinkan perusahaan tersebut beraktivitas lagi, tanpa membahayakan keselamatan para pekerja.

"Ini adalah tanggung jawab kolektif kita untuk melalui fase-fase pembukaan dan pelonggaran pembatasan dari tempat-tempat yang ada dalam cara paling aman, dengan pedoman data dan sains," kata Departemen Kesehatan. 

Sementara itu, politikus Partai Demokrat Lorena S Gonzalez dari San Diego menjadi bahan perbincangan setelah mengirim cuitan berisi kutukan terhadap Musk. Sampai kini, sudah ribuan orang me-retweet dan menyukai cuitan Gonzalez tersebut. Sejumlah media di Amerika Serikat pun turut memberitakannya. Namun, ia masih menolak untuk memberikan komentar.

Baca Juga: CEO Tesla Elon Musk Sebut Ada yang Lebih Berbahaya dari Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya