Rusia Percepat Referendum 4 Wilayah Ukraina yang Diduduki

Jakarta, IDN Times - Rusia pada Selasa (20/9/2022) merencanakan referendum untuk empat wilayah Ukraina yang telah diduduki. Empat wilayah tersebut adalah Luhansk, Kherson, dan sebagian wilayah Zaporizhzhia serta Donetsk.
Jika referendum sesuai dengan keinginan Moskow, maka empat wilayah tersebut akan menjadi bagian integral dari Federasi Rusia.
Para pemimpin Barat menolak rencana tersebut. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahkan menyebutnya sebagai sebuah parodi. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyebutnya sebagai referendum palsu.
1. Referendum memungkinkan Rusia menggambar ulang garis perbatasan negara
Setelah mengalami kekalahan serius akibat serangan balik Ukraina di wilayah Kharkiv, Rusia kini bergerak lebih jauh dengan berencana mempercepat referendum wilayah yang telah diduduki.
Penjadwalan referendum akan dimulai pada Jumat di Luhansk, Kherson, Zaporizhzhia dan Donetsk.
Melansir Associated Press, Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, referendum akan membuat garis perbatasan digambar ulang, tidak dapat diubah dan memungkinkan Moskow menggunakan cara apa pun untuk mempertahankannya.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengecam rencana referendum yang akan dilakukan dengan pemungutan suara tersebut. Dia mengatakan bahwa referendum tidak akan mengubah apa pun.
"Ini adalah tindakan putus asa bagi Rusia, tetapi itu tidak akan membantu mereka," kata Kuleba, yang hadir dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).