Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia (Twitter.com/MFA Russia)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, kemarin.

“Kegagalan total dalam pemerintahan Joe Biden di Timur Tengah, malah menciptakan drama berdarah. Pernyataan Gedung Putih yang tidak jelas menunjukkan ketidakberdayaan total dalam menyelesaikan krisis,” kata Zakharova, dikutip dari ANTARA, Rabu (2/10/2024).

Semalam, Iran baru saja meluncurkan ratusan rudal ke Israel. Serangan rudal ini membuat Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Chernyshenko yang berada di dalam pesawat, terpaksa berbalik arah dalam perjalanannya ke Qatar untuk menghadiri KTT ke-3 Dialog Kerja Sama Asia.

Saat pesawat yang ditumpanginya mendekati wilayah udara Iran, dilaporkan bahwa ada penutupan wilayah udara mendadak negara tersebut dan pesawat pun harus berbalik arah ke Kota Mineralnye Vody, Rusia.

1. Iran sasar Pangkalan Udara Nevatim

ilustrasi kota Tel Aviv (Unsplash.com/Kai Pilger)

Dalam serangannya tadi malam, ratusan rudal Iran menyasar Tel Aviv, utamanya adalah Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan.

Total ada 170 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel. Adapun rudal-rudal ini terdiri dari 30 rudal jelajah dan 120 rudal balistik.

2. Iran tembakan rudal buatan sendiri

Untuk pertama kalinya, Iran menggunakan rudal hipersonik Fattah 1 untuk pertama kalinya dalam serangan ke Israel kali ini. Fattah merupakan rudal hipersonik pertama yang diproduksi di dalam negeri oleh Teheran.

Rudal ini diklaim dapat melaju hingga 15 kali kecepatan suara dan mampu menargetkan sistem pertahanan rudal Israel.

3. Pembalasan tewasnya Nasrallah

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan serangan rudal terhadap Israel merupakan respons atas pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah pekan lalu, serta pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh awal tahun ini.

“Menanggapi tewasnya Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan, kami menargetkan jantung wilayah pendudukan,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

Editorial Team