Rusia Tolak Rencana Penukaran Teritori Kursk dengan Ukraina

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, pada Rabu (12/2/2025), mengolak usulan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy soal penukaran teritori Kursk Oblast yang diduduki Kiev dengan teritori Ukraina yang berada di bawah kendali Moskow.
Sebelumnya, Zelenskyy mengaku bersedia menukarkan teritori Ukraina untuk mewujudkan perdamaian di negaranya. Namun, ia mengingikan jaminan keamanan dan mendorong peningkatan jumlah personel militer Ukraina jika tidak dapat bergabung dalam NATO.
1. Klaim semua tentara Ukraina akan diusir dari teritori Kursk
Peskov menyebut bahwa Rusia tidak akan pernah mendiskusikan mengenai rencana penukaran teritori Kursk Oblast dengan teritori dudukan di Ukraina.
"Ini tidak mustahil. Rusia tidak pernah mendiskusikan dan tidak akan pernah bernegosiasi untuk menukarkan teritorinya. Seluruh unit tentara Ukraina akan diusir dari teritori Rusia. Semua yang belum dihancurkan akan diusir dari teritori kami," terang Peskov, dikutip TVP World.
Hingga sekarang, Rusia sudah mengontrol sekitar 20 persen dari teritori Ukraina atau lebih dari 112 ribu km persegi di bagian tenggara. Sementara, Ukraina hanya mengontrol sekitar 450 km persegi dari teritori di Kursk Oblast, Rusia.
Pada Agustus 2024, Ukraina sudah melancarkan inkursi ke dalam teritori Kursk Oblast. Aksi ini bertujuan membentuk zona penyangga dan mendesak Moskow untuk bersedia melakukan perundingan damai.