Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Myanmar (pixabay.com/adamlapunik)

Jakarta, IDN Times - Penduduk desa di Kota Indaw di wilayah Sagaing utara Myanmar telah menemukan lima mayat penduduk setempat yang dimutilasi dan terbakar hangus. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat dari milisi anti-junta Revolusi Indaw. 

Kelima mayat tersebut ditangkap ketika pasukan junta memasuki desa tersebut pada 24 Maret 2023. Pejabat Revolusi Indaw, yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan kepada pasukan Radio Free Asia pada Rabu (26/4/2023) bahwa orang-orang itu merupakan anggota dari People’s Defence Force (PDF). 

1. Lima korban tersebut dikabarkan telah hilang selama sebulan sebelum mayatnya ditemukan

Bendera Myanmar(Pixabay.com/jorono)

Para korban yang tewas telah berhasil diidentifikasi oleh masyarakat setempat. Mereka adalah Nyi Nyi yang berusia 25 tahun; Law Shote berusia 25 tahun; Aung Min Thike, 38 tahun; Nay Lin Tun, 38 tahun; dan Poe Shan, 48 tahun. 

“Dewan militer mengumumkan pada 24 Maret bahwa lima personel PDF tewas tetapi tidak ada pertempuran saat itu,” kata pejabat Revolusi Indaw itu, dilansir Radio Free Asia (RFA). “Sebulan kemudian, ketika kami menemukan mayat yang terbakar di tanah, kami menyadari bahwa mayat tersebut adalah kelima warga desa tersebut," tambahnya.

Wilayah Sagaing menjadi tempat pertempuran paling sengit di Myanmar, dengan pasukan junta melakukan serangan udara terhadap sasaran sipil dan menghancurkan desa-desa yang dianggap mendukung pasukan PDF. 

Pada Minggu (23/4/2023), junta Myanmar menyiksa dan memenggal kepala seorang pria yang mereka tangkap di Ta Pa Yin Kwe di wilayah Sagaing dan membakar rumah-rumah di sana dalam serangan kedua di desa tersebut pada 2023 ini.

2. Junta Myanmar juga diketahui tak segan memenggal kepala anak-anak yang bantu PDF

Editorial Team

Tonton lebih seru di