Dubes RI: Serangan Hamas Merupakan Akumulasi Kekecewaan pada Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Yordania dan Palestina, Ade Padmo Sarwono menyebut, serangan Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) merupakan akumulasi kekecewaan. Mereka kecewa pada tindakan aparat keamanan Israel.
"Jadi, sebetulnya yang dilakukan oleh Hamas ini bisa dikatakan suatu akumulasi dari aksi tindakan aparat keamanan Israel, maupun utamanya pemukim Yahudi di Tepi Barat," ujar Ade dalam wawancara bersama IDN Times, Minggu (8/10/2023) malam.
Baca Juga: Fakta-Fakta Serangan Kejutan Hamas Atas Israel
1. Adanya hak-hak warga Palestina yang terabaikan
Ade berujar, para pemukim dan aparat keamanan Israel di Tepi Barat itu acap mengabaikan hak-hak warga Palestina. Salah satunya adalah ada intrusi atau masuknya para pemukim Yahudi secara ilegal, salah satunya ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
"(Pemukim dan aparat keamanan Israel) sering melakukan tindakan yang merendahkan warga Palestina, khususnya ketika semakin tingginya intrusi atau masuknya secara ilegal pemukim Yahudi ke (kompleks) Masjid Al-Aqsa, dikawal aparat keamanan Israel," ujar Ade.
2. Sudah terakumulasi sejak tahun lalu
Editor’s picks
Ade pun mengatakan, akumulasi kekecewaan ini sudah terjadi sejak 2022 lalu. Rasa kecewa itu semakin meningkat tahun ini, dan hal itulah yang membuat kelompok pejuang Palestina, Hamas, memulai aksi.
"Ini semua akumulasi sejak awal tahun, bahkan dari tahun lalu (2022). Inilah (serangan Hamas) yang menjadi reaksi atau frustrasi dari warga Palestina, terutama kelompok Hamas. Apalagi tak ada tindakan nyata dari masyarakat internasional," kata Ade.
3. Memanasnya kondisi di Palestina
Ratusan warga Palestina dan Israel tewas akibat konflik yang dipicu oleh serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023) pagi. Hamas menyerang Israel dari udara, laut, dan darat.
Jutaan warga Israel di bagian selatan terbangun karena suara roket yang datang dan dentuman yang tak terhindarkan. Sirene serangan udara meraung hingga ke Tel Aviv. Alat pencegat anti-roket Israel bergemuruh di Yerusalem.
Para pejuang Palestina meledakkan sebagian pagar pemisah Israel yang dijaga ketat dan menyerbu komunitas Israel di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, meneror penduduk, dan terjadi aksi baku tembak.
Laporan Al Jazeera mengatakan, 600 warga Israel meninggal dunia dan lebih dari 1.500 orang terluka. Jumlah korban nyawa dari pihak Palestina disebut mencapai 313 orang dan lebih dari 1.700 lainnya terluka.