AS Setop Pengiriman Bantuan ke Niger Imbas Kudeta Militer

Bantuan makanan dan kemanusiaan akan tetap diberikan

Jakarta, IDN Times -  Amerika Serikat (AS) mengumumkan penangguhan beberapa bantuan untuk Niger pada Jum’at (4/8/2023), menyusul kudeta yang menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum.

“Seperti yang telah kami perjelas sejak awal mengenai situasi saat ini, pemberian bantuan AS kepada pemerintah Niger bergantung pada pemerintahan yang demokratis dan penghormatan terhadap tatanan konstitusional,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Blinken juga menambahkan, Washington akan terus meninjau bantuan luar negerinya sesuai situasi yang berkembang di lapangan.

1. ECOWAS sedang pertimbangan intervensi militer

Langkah menghentikan pemberian bantuan kepada Niger dilakukan bersamaan dengan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), blok regional yang mewakili 15 negara, mempertimbangkan kemungkinan melakukan intervensi militer. ECOWAS ingin pemerintahan Bazoum dikembalikan, dilansir Al Jazeera

Pada Kamis (3/8/2023), melalui Washington Post, Bazoum meminta komunitas internasional untuk membantu memulihkan tatanan konstitusional negaranya. Dia juga memperingatkan konsekuensi besar yang akan terjadi jika kudeta terhadapnya berhasil dilakukan.

Bazoum sudah digulingkan sejak pekan lalu oleh pasukan militer yang dipimpin oleh Jenderal Abdourahamane Tchian. Menurut Tchian, kudeta Bazoum ini dilakukan untuk mencegah kehancuran negara secara bertahap dan tak terelakkan.

Baca Juga: Joe Biden Minta Presiden Niger Dibebaskan Segera

2. Bantuan makanan dan kemanusiaan akan tetap berlanjut

Blinken menyampaikan, penyetopan bantuan kepada Niger merupakan kebijakan sementara dan tidak akan berdampak pada semua program bantuan asing.

Pemerintah AS akan terus meninjau bantuan dan kerja sama yang dilakukan dengan negara lain, agar bantuan tersebut sesuai dengan kepentingan luar negeri Washington.

“Yang terpenting, pemberian bantuan kemanusiaan dan makanan untuk menyelamatkan jiwa akan terus berlanjut,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN.

“Selanjutnya, kami akan terus melanjutkan kegiatan pemerintah AS di Niger seperti operasi diplomatik dan keamanan, serta perlindungan kepada personel AS jika kondisinya memungkinkan,” lanjutnya.

3. Rincian bantuan AS ke Niger

Dilansir Washington Post, bantuan non militer tahun ini yang diberikan AS kepada Niger berjumlah sekitar 230 juta dolar AS (sekitar Rp3,4 triliun). Hampir setengahnya digunakan untuk makanan dan obat-obatan, mengingat Niger merupakan salah satu negara termiskin di Afrika. 

Sebagian besar bantuan tersebut tidak langsung diberikan kepada pemerintah, tetapi didistribusikan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga swadaya masyarakat.

Adapun bantuan militer yang diberikan AS ke Niger jumlahnya sekitar 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,5 triliun) selama satu dekade terakhir.

AS juga memberikan bantuan berupa dua pangkalan militer dan seribu tentara AS, yang bekerja sama dengan pasukan Niger untuk pelatihan dan operasi kontra terorisme.

Negara lain telah menyebut apa yang terjadi di Niger sebagai kudeta. AS belum memutuskan sebagai kudeta, karena yakin masih ada waktu untuk mengembalikan keadaan.

Undang-undang AS mengamanatkan tentang penghentian semua bantuan ke negara-negara yang telah terjadi kudeta, meskipun memungkinkan presiden untuk mengesampingkan persyaratan atas dasar keamanan nasional.

Baca Juga: Senegal Akan Intervensi Niger Usai Kudeta, Mali-Burkina Faso Marah!

Sanggar Sukma Photo Verified Writer Sanggar Sukma

Mahasiswi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya