Eks PM Thailand Pulang dari Pengasingan saat Pemilihan Umum

Sempat kabur untuk menghindari persidangan

Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, kembali ke Thailand pada Selasa (22/8/2023) setelah bertahun-tahun mengasingkan diri untuk mengindari hukuman.

Pada hari yang sama, partai yang berafiliasi dengan Thaksin sedang berencana untuk membentuk pemerintahan baru.

Thaksin mengatakan bahwa keputusannya untuk kembali tidak berkaitan dengan pemungutan suara di parlemen. Namun, banyak yang percaya bahwa kedatangannya berkaitan dengan upaya partai tersebut untuk meraih kekuasaan.

1. Thaksin pulang ke Thailand bersama keluarganya

Mengutip ABC News, Thaksin terbang dari Singapura dengan jet pribadi dan mendarat di Bandara Internasional Don Mueang sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Stasiun televisi Thailand menayangkan rekaman langsung saat ia berjalan keluar dari terminal jet pribadi bersama tiga anak dan cucu-cucunya.

Setelah keluar, Thaksin meletakkan karangan bunga dan bersujud di depan potret raja serta ratu Thailand di pintu gerbang terminal. Dia menghabiskan waktu sejenak untuk menyapa para pendukungnya dan media yang menunggu di depan terminal, tetapi tidak berbicara apa pun.

Loyalisnya berkumpul di luar bandara beberapa jam sebelum kedatangannya, mengenakan pakaian merah dan memegang papan bertuliskan pesan-pesan penyambutan. Anggota inti dari partai Pheu Thai juga terlihat di bandara.

Baca Juga: Sah! Hun Manet Dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja  

2. Pengamat politik sebut ada hubungan antara kepulangan Thaksin dengan pemilu

Thaksin kembali sebentar ke Thailand pada 2008 untuk menghadapi persidangan sebelum melarikan diri. Dia menghindari pengadilan karena khawatir tidak diperlakukan secara adil oleh pemerintah yang didukung militer dan kelompok yang telah lama memusuhinya. 

Namun, ia tetap aktif dalam politik Thailand dan sering melakukan panggilan video dengan partai pendukungnya. 

"Rencana Thaksin untuk kembali ke Thailand ditunda setelah hasil pemilu diumumkan. Hal ini menyiratkan adanya hubungan yang kuat antara pemilu, pembentukan koalisi, pemilihan perdana menteri dan agenda pribadi Thaksin," ujar Napon Jatusripitak, peneliti di ISEAS-Yusof Ishak Institute, dikutip dari National Post.

"Thaksin telah berhasil membuat pemilu ini menjadi tentang dirinya secara pribadi dan arah koalisi yang dipimpin oleh partai Pheu Thai sangat bergantung pada keinginan pribadinya," lanjutnya.

Dengan hukuman yang dijatuhkan kepadanya, Thaksin dapat menghadapi lebih dari satu dekade di penjara. Tetapi, Wakil Perdana Menteri Thailand, Wissanu Krea-ngam, mengatakan bahwa Thaksin memenuhi syarat untuk mengajukan pengampunan dan dapat menerima perlakuan khusus karena usianya.

Napon mengatakan, keputusan Thaksin untuk kembali menunjukkan bahwa dia telah menerima jaminan untuk tidak perlu menjalani hukuman penjara secara penuh.

3. Kepulangan Thaksin sudah direncanakan jauh-jauh hari

Melalui wawancara dengan BBC Thailand pada Sabtu (19/8/2023), Thaksin mengaku sudah berencana pulang sebelum tanggal pemungutan suara di parlemen ditetapkan. Thaksin juga mengungkapkan bahwa dia siap untuk mengikuti proses hukum di Thailand.

Kurang dari seminggu sebelum pemilihan umum pada Mei, Thaksin mengumumkan bahwa ia ingin kembali sebelum ulang tahunnya pada Juli. Namun, rencana tersebut berulang kali tertunda dengan alasan ketidakpastian pascapemilu dan kesehatannya.

Melansir Associated Press, agenda reformasi Move Forward sangat menarik bagi banyak orang Thailand, terutama para pemilih muda yang kecewa dengan hampir satu dekade pemerintahan yang didukung oleh militer.

Namun, reformasi Move Forward dipandang sebagai ancaman oleh para elite konservatif di negara itu. Setelah lebih dari tiga bulan tanpa pemerintahan baru, parlemen berencana melakukan pemungutan suara pada Selasa (22/8/2023) sore untuk memilih perdana menteri yang baru.

Baca Juga: Profil Srettha Thavisin, Kandidat Kuat Perdana Menteri Thailand

Sanggar Sukma Photo Verified Writer Sanggar Sukma

Mahasiswi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya