Setahun Perang Gaza, PM Australia Ingatkan Kekejaman Holocaust

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, mengingatkan bahwa lebih dari 1.200 orang Yahudi tewas dalam serangan tersebut, jumlah terbesar dalam satu hari sejak Holocaust. Albanese juga mengakui rasa sakit yang luar biasa yang ditimbulkan oleh serangan itu, termasuk bagi keluarga para sandera yang masih ditahan Hamas.
Pesan itu disampaikan untuk memperingati satu tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
"Hari ini, kita juga memikirkan para sandera yang hidupnya masih tertahan dalam ketakutan dan isolasi penyanderaan. Bagi orang-orang yang mereka cintai, setahun terakhir ini pasti terasa sangat menyiksa, penderitaan menunggu tanpa kepastian, atau harus menerima kenyataan yang mengerikan," ujar Albanese, dilansir dari The Guardian, Senin (7/10/2024).
1.Albanese soroti peningkatan antisemitisme di Australia pasca serangan Hamas
Albanese menyatakan keprihatinan atas meningkatnya antisemitisme di Australia pasca serangan Hamas.
Ia menilai bahwa warga Yahudi Australia telah merasakan bayangan dingin antisemitisme hingga masa kini. Menurut Albanese, sebagai sebuah bangsa, Australia tidak boleh membiarkan itu terjadi lagi.
PM Australia itu juga mengecam keras semua bentuk prasangka dan kebencian.
"Tidak ada tempat di Australia untuk diskriminasi terhadap orang-orang dari kepercayaan apa pun," tegas Albanese, dilansir dari Sky News.
Albanese menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan bersama dan harapan akan perdamaian.
"Hari ini kita merenungkan kebenaran kemanusiaan kita bersama, harapan bahwa perdamaian itu mungkin, dan keyakinan bahwa perdamaian itu milik semua orang," ujarnya.
2. Pejabat Australia lain turut angka bicara
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, turut menyuarakan keprihatinannya atas konflik yang terjadi.
"Hilangnya nyawa warga sipil dalam konflik ini sangat menyedihkan. Kebutuhan akan perdamaian tidak pernah lebih mendesak dari sekarang," tulis Wong di media sosial, dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Sementara itu, Wakil PM Australia Richard Marles menyatakan keprihatinan mendalam atas hilangnya nyawa warga sipil di Gaza dan Lebanon. Marles mengatakan bahwa Australia sangat cemas dan prihatin tentang aktivitas yang telah terjadi selama 12 bulan terakhir.
Di sisi lain, mantan PM Tony Abbott memperingatkan tentang ancaman ekstremis Islam. Dalam sebuah pernyataan, Abbott juga menyerukan agar program nuklir Iran dihentikan dan menegaskan hak Israel untuk membela diri.
3. Australia evakuasi 900 warganya dari Lebanon
Sementara peringatan setahun serangan Hamas berlangsung, konflik di Gaza terus memakan korban. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan, setidaknya 41.825 warga Palestina tewas dan 96.910 terluka dalam serangan militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Australia, demonstrasi pro-Palestina diadakan di Sydney dan Melbourne untuk menuntut gencatan senjata. Para demonstran di Hyde Park, Sydney, meneriakkan "gencatan senjata sekarang", sementara di Melbourne mereka berseru "tidak ada belanja saat bom-bom dijatuhkan".
Menghadapi risiko perluasan konflik, Australia telah mengevakuasi hampir 900 warganya dari Lebanon dalam beberapa hari terakhir. Dua penerbangan evakuasi dari Beirut ke Siprus telah membawa total 407 warga Australia pada akhir pekan lalu, dengan dua penerbangan tambahan dijadwalkan pad Senin.
Sementara itu, beberapa menteri pemerintahan Australia akan menghadiri upacara peringatan 7 Oktober di kedutaan Israel di Canberra. PM Albanese sendiri akan menghadiri peringatan di Melbourne, sementara Menteri Kesehatan Mark Butler akan mewakilinya di acara peringatan di Sydney.