Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Australia Mulai Evakuasi Warganya dari Lebanon

Bendera Australia. (Pexels.com/Hugo Heimendinger)
Intinya sih...
  • Australia mulai mengevakuasi warganya dari Lebanon melalui Siprus, dengan penerbangan charter membawa 229 penumpang pada Sabtu (5/10/2024).
  • Penerbangan kedua akan dijadwalkan pada hari yang sama, dan dua penerbangan lainnya akan direncanakan keesokan harinya.
  • Siprus telah digunakan untuk mengevakuasi hampir 60 ribu orang dari Lebanon pada 2006 dan kini semakin banyak negara menggunakan pusat-pusat dekat tersebut untuk membantu evakuasi.

Jakarta, IDN Times - Australia mulai mengevakuasi warga negaranya dari Lebanon melalui Siprus pada Sabtu (5/10/2024). Tindakan tersebut merupakan operasi skala besar pertama, guna mengeluarkan warganya dari negara tersebut di tengah serangan Israel terhadap Hizbullah yang didukung Iran.

"Sebuah penerbangan charter yang didukung oleh Pemerintah Australia telah lepas landas dari Bandara Beirut dengan 229 penumpang di dalamnya," kata Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam unggahannya di media sosial X pada 5 Oktober.

1. Australia masih melakukan evakuasi dan mempersiapkan penerbangan selanjutnya

Wong juga menambahkan bahwa penerbangan kedua akan dijadwalkan pada hari yang sama, dan dua penerbangan lainnya akan direncanakan keesokan harinya.

Para pejabat Australia dan Siprus mengatakan lebih banyak penerbangan evakuasi dapat diharapkan berdasarkan permintaan. 

Sementara itu, di Bandara Larnaca Siprus, warga sipil dari segala usia dipindahkan dari pesawat ke terminal dan kemudian dikawal ke bus yang menunggu. 

"Mereka kelelahan, sangat senang berada di sisni, namun sedih karena meninggalkan keluarga," kata Duta Besar Australia untuk Siprus, Fiona McKergow, dikutip dari The Straits Times.

2. Mereka yang dievakuasi trauma kembali ke Lebanon

Beberapa orang yang dievakuasi pada Sabtu mengatakan mereka tidak yakin akan bisa kembali ke Lebanon.

"Tidak akan pernah. Saya trauma, anak-anak saya trauma. Ini bukan negara yang aman, saya tidak akan kembali," kata Dana Hameh, 34 tahun.

"Saya merasa sangat sedih meninggalkan negara saya, namun saya sangat senang memulai hidup baru di Sydney. Hidup terus berjalan. Saya mendoakan yang terbaik untuk semua orang," tambahnya.

Saat ini, semakin banyak negara yang menggunakan pusat-pusat dekat seperti Siprus untuk membantu evakuasi dari Lebanon. Pekan lalu, Siprus membantu evakuasi yang dilakukan oleh China, Yunani, Portugal, dan Slovakia. Inggris dan Amerika Serikat juga telah memindahkan personelnya ke pulau Mediterania timur tersebut guna membantu evakuasi militer jika diperlukan.

Pada 2006, Siprus telah digunakan untuk mengevakuasi hampir 60 ribu orang dari Lebanon dalam eskalasi konflik yang serius terakhir antara Israel-Hizbullah.

3. Kondisi terkini di Lebanon

Anadolu Agency melaporkan pada Minggu (6/10/2024) bahwa tentara Israel memulai gelombang baru serangan udara dengan menggunakan jet tempur pada Sabtu di pinggiran selatan Beirut. Pengeboman itu menyusul peringatan dari tentara Israel bahwa mereka akan menargetkan bangunan di lima wilayah pinggiran selatan yang disebut terkait dengan kepentingan Hizbullah, sebuah klaim yang telah berulang kali digunakan untuk membenarkan serangan terhadap target sipil.

Israel telah meningkatkan serangan terhadap Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir, dengan serangkaian serangan udara dan operasi darat di Lebanon selatan, setelah hampir setahun perang Israel di Jalur Gaza, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan lintas batas yang dilancarkan secara paralel oleh Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 41.800 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, serangan Israel ke Lebanon telah membunuh setidaknya 2.036 orang, lebih dari 9.500 orang terluka, dan 1,2 juta orang mengungsi.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel ke Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us