2 Pekan Gempuran Israel ke Gaza, 4.651 Orang Tewas

Hampir 60 persen dari mereka adalah anak dan perempuan

Jakarta, IDN Times - Dua pekan setelah meletusnya perang Hamas dan Israel, kondisi terkini di Gaza masih mengkhawatirkan. Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, kini dibalas berkali-kali lipat oleh Tel Aviv.

Per 22 Oktober 2023, total ada 4.651 orang yang tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel.

Dilansir dari Wafa Agency, Senin (23/10/2023), dari total korban tewas, jumlah anak-anak yang terbunuh di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejauh ini mencapai 1.903 dan perempuan mencapai 1.024 orang.

Baca Juga: Intelijen Prancis Sebut Roket Palestina Penyebab Ledakan di RS Gaza

1. Intelijen Prancis sebut roket Hamas yang hancurkan RS Al Ahly

Sementara itu, laporan intelijen Prancis menyebut bahwa bukan roket Israel yang menghantam Rumah Sakit Baptis Al Ahly di Gaza pada pekan lalu dan menewaskan sekitar 500 orang, melainkan roket Hamas.

Seorang pejabat senior militer Prancis mengatakan ukuran ledakan sesuai dengan roket yang digunakan kelompok Hamas. Kawah bekas hantaman juga dinilai terlalu kecil untuk ukuran roket Israel.

Kawah ledakan memiliki panjang 1 meter dan diameter 75 sentimeter dengan kedalaman 30 hingga 40 sentimeter. Intelijen Prancis mengklaim, ukuran ini konsisten dengan roket bermuatan 5 kilogram yang biasa dipakai Hamas.

Baca Juga: Mesir Gelar KTT Bahas Konflik Hamas-Israel

2. Meragukan jumlah korban yang dirilis Hamas

Pejabat intelijen Prancis tersebut juga meragukan jumlah korban jiwa sebanyak hampir 500 orang yang diklaim oleh Hamas. Menurut mereka, roket dengan ukuran tersebut tidak mungkin menghasilkan korban jiwa sebanyak itu. 

Sementara Rumah Sakit Baptis Al-Ahly sendiri hanya menyebut ratusan korban tewas dan terluka, tanpa disebutkan jumlah pasti. Adapun perkiraan intelijen AS menyebutkan korban berkisar antara 100 hingga 300 jiwa.

3. PBB mendesak adanya penyelidikan lebih lanjut

2 Pekan Gempuran Israel ke Gaza, 4.651 Orang Tewasun.org

Sejak serangan tersebut, pihak Hamas dan Israel saling melempar tuduhan satu sama lain. Berdasarkan penyelidikannya, Al Jazeera meragukan bahwa ledakan di RS Al-Ahli disebabkan roket Palestina. 

Sementara itu, Dewan Kemanan PBB menyatakan, Israel belum dapat dinyatakan bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Merespons perdebatan ini, PBB menyarankan agar penyelidikan segera dilaksanakan untuk menemukan dalang dari ledakan ini.

Baca Juga: Harga BBM Terancam Naik Imbas Perang Israel-Hamas?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya