4.850 Pengungsi Nagorno-Karabakh Telah Tiba di Armenia

Mereka takut adanya pembersihkan etnis oleh Azerbaijan

Jakarta, IDN Times - Rombongan pertama pengungsi dari Nagorno-Karabakh telah tiba di Armenia. Eksodus besar-besaran ini disebabkan serangan dari Azerbaijan beberapa waktu lalu.

Melansir CNN, Senin (25/9/2023), sekitar 4.850 orang telah tiba di Armenia pada siang hari ini. Salah satu alasan utama mereka meninggalkan Nagorno-Karabakh karena tidak ingin menjadi warga negara Azerbaijan.

Pasalnya, Azerbaijan bersikeras etnis Armenia harus mengajukan permohonan kewarganegaraan Azerbaijan jika ingin tetap tinggal di Nagorno-Karabakh.

Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan Baku telah memperoleh kedaulatannya atas Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Konflik Azerbaijan, Etnis Armenia Mulai Tinggalkan Nagorno-Karabakh

1. Takut ada serangan dari Azerbaijan

Para pengungsi ini juga mengaku takut jika sewaktu-waktu serangan kembali datang dari Azerbaijan. Mereka juga takut akan adanya pembersihan etnis.

Dari serangan yang dilakukan Azerbaijan pekan lalu, setidaknya 220 orang dilaporkan tewas, meski akhirnya gencatan senjata disepakati kedua belah pihak.

Baca Juga: Azerbaijan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Nagorno-Karbakh 

2. Jalanan sempat ditutup

Selain itu, jalanan di ibu kota Stepanakert banyak yang ditutup karena diblokade para aktivis yang didukung Azerbaijan.

Para pengungsi ini masuk ke Armenia melewati Goris, yang dibuka sebagian untuk memungkinkan para warga masuk ke Armenia. Goris terletak di perbatasan Azerbaijan dan Armenia, satu-satunya jalan yang bisa menghubungkan daerah sengketa tersebut dengan Armenia.

Baca Juga: Agresi Militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh Dikecam Armenia

3. Armenia salahkan Rusia

4.850 Pengungsi Nagorno-Karabakh Telah Tiba di Armeniabendera Armenia di atas menara (unsplash.com/Tigran Kharatyan)

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan, ada kemungkian ratusan ribu etnis Armenia di Nagorno-Karabakh akan meninggalkan wilayah itu.

Ini karena ketakutan ancaman pembersihan etnis oleh Azerbaijan. PM Pashinyan juga menyalahkan Rusia karena tidak bisa melindungi etnis Armenia.

Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang diakui secara internasional milik Azerbaijan. Namun, wilayah itu ditinggali sebagian besar etnis Armenia yang berusaha memerdekakan diri.

Perang pada 2020 membuat pemerintah Baku berhasil mengambil kembali beberapa distrik Nagorno-Karabakh. Sejak itu, masalah konflik tersebut belum selesai. Perang itu mereda usai ditengahi oleh Rusia.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya