AS Puji Kehadiran China di KTT Perdamaian Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) memuji hadirnya China dalam pertemuan tingkat tinggi perdamaian soal Ukraina, yang baru saja rampung digelar di Jeddah, Arab Saudi, Minggu, 6 Agustus 2023.
“Kami yakin hadirnya China adalah hal yang produktif,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, dikutip dari Straits Times, Selasa (8/8/2023).
“Kami telah lama mengatakan bahwa akan produktif bagi upaya China untuk memainkan peran dalam mengakhiri perang di Ukraina, dan menghormati integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina,” lanjut dia.
Indonesia juga hadir dalam pertemuan ini dengan diwakilkan KUAI KBRI Riyadh. Selain itu, 40 negara juga hadir, namun tidak dari Rusia.
Baca Juga: Indonesia Hadiri KTT Perdamaian Ukraina di Arab Saudi
1. China berpandangan positif soal pertemuan Jeddah
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan pertemuan di Jeddah kemarin sangat membantu mengonsolidasikan konsensus internasional.
China sendiri mengirim Li Hui, Utusan Khusus untuk Urusan Eurasia yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar China untuk Rusia.
Editor’s picks
“Li telah menjalin kontak dan komunikasi yang luas dengan semua pihak mengenai penyelesaian politik krisis Ukraina. Ia mendengarkan pendapat dan proposal semua pihak,” sebut pernyataan Kemlu China.
2. China bakal perkuat 12 poin usulan untuk perdamaian Ukraina
Selain itu, China juga bertekad untuk memperkuat lagi 12 poin usulannya untuk perdamaian di Ukraina, meski selama ini China tidak pernah mengecam invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung 1,5 tahun.
“Semua pihak berkomentar positif soal kedatangan Li Hui dan mendukung peran positif China dalam memfasilitasi perundingan damai,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Arab Saudi Mulai Dialog Perdamaian Ukraina, Utusan Rusia Gak Hadir
3. Rusia sebut pertemuan Jeddah tidak hasilkan apa-apa
Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, mengatakan pertemuan di Jeddah adalah cerminan dari upaya Barat untuk melanjutkan sesuatu yang sia-sia dan gagal.
“Pertemuan ini juga untuk memobilisasi kekuatan negara berkembang agar berada di belakang Ukraina,” kata Ryabkov.