Bela Palestina, Kolombia Siap Tangguhkan Hubungan dengan Israel

Kolombia minta Amerika Latin bersatu

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Kolombia, Alvaro Leyva, mengatakan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel, imbas konflik yang terus memanas antara Israel dan Palestina.

“Hubungan dengan Israel akan dipertahankan jika negara ini menghendakinya. Prinsip-prinsip konstitusi kita mengajarkan dan memerintahkan kita untuk menghormati hukum internasional. Sesuatu yang harus bersifat dua arah. Hubungan yang saling menghormati antara negara akan selalu diterima,” kata Levya, dikutip dari Anadolu, Jumat (20/10/2023).

Ketegangan antara Kolombia dan Israel terjadi usai Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bersuara di media sosial menanggapi masalah keadilan di Palestina.

1. Israel sempat panggil Duta Besar Kolombia

Setelah komentar Petro di media sosial, Kementerian Luar Negeri Israel memanggil Duta Besar Kolombia yang ada di Tel Aviv, Margarita Manjarrez dan melayangkan teguran terkait unggahan Petro.

Petro, kala itu, berujar bahwa Kolombia secara tegas tidak mengutuk serangan pejuang Hamas ke Israel yang terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu. Petro juga menolak mendukung aksi genosida dan menjanjikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Mencapai 3.859 Orang

2. Kolombia siap tangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel

Terkait ketegangan ini, Israel juga memutuskan untuk menangguhkan sementara ekspor alat-alat militer ke Kolombia, untuk angkatan bersenjata mereka.

“Tidak masalah. Jika kami harus menangguhkan hubungan kami dengan Israel, kami akan melakukannya. Presiden Kolombia tidak akan dihina,” ucap Petro, menanggapi penundaan kerja sama militer Israel.

"Saya menyerukan Amerika Latin untuk menunjukkan solidaritas dengan Kolombia," lanjut Petro. 

3. Jumlah korban tewas di Gaza hampir 4 ribu orang

Bela Palestina, Kolombia Siap Tangguhkan Hubungan dengan IsraelGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Menjelang dua pekan konflik antara Israel dan Hamas ini, korban tewas di Gaza melonjak hingga 3.859 per 19 Oktober 2023.

Dilansir dari Wafa Agency, Kementerian Kesehatan Palestina juga mendata korban terluka kini berjumlah 13.500 orang.

Serangan bertubi-tubi dari Israel ke Jalur Gaza makin memperburuk kondisi kota tersebut. Mayoritas yang tewas dan terluka pun adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Menlu Retno: OKI Berdiri untuk Bebaskan Bangsa Palestina

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya