Biden Bantah Klaim Korsel Soal Rencana Latihan Militer Bersama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantah klaim Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol terkait rencana latihan militer bersama kedua negara yang menggunakan kekuatan nuklir AS.
Dalam wawancara dengan sebuah surat kabar Korsel, Yoon mengatakan rencana tersebut sedang digodok. Rencana ini jelas untuk antisipasi provokasi dari Korea Utara (Korut).
1. Biden bantah bahwa ada rencana latihan bersama
Ketika ditanya para wartawan di Gedung Putih, apakah memang AS dan Korsel sedang berdiskusi soal latihan militer yang melibatkan nuklir, Biden dengan tegas menampiknya.
“Tidak,” jawab Biden, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (3/1/2023).
Sementara itu, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa latihan militer bersama yang melibatkan kekuatan nuklir ini tidak direncanakan dengan Korsel karena Korsel bukan negara dengan tenaga nuklir.
“AS dan Korsel sedang melihat berbagai informasi, memperluas kemungkinan soal provokasi Korut,” ujar pejabat itu.
Baca Juga: Korea Utara Tembak 3 Rudal Balistik, Korsel Janji Makin Tegas
2. Seoul berharap ambil bagian dalam operasi nuklir AS
Editor’s picks
Dalam pernyataannya kemarin, oon berharap Seoul bisa ambil bagian dalam operasi pasukan nuklir AS, supaya bisa menanggapi lebih baik ancaman nuklir Korut.
“Untuk pencegahan yang efektif, kami sedang dalam pembicaraan dengan AS soal konsep rencana bersama dalam konteks latihan bersama dalam kemampuan nuklir dan tanggapan AS cukup positif,” kata Yoon.
“Senjata nuklir memang punya AS, tapi rencana, pemberian informasi, latihan dan juga pelatihan harus dilakukan bersama dengan Korsel,” ungkap dia, lagi.
3. Tak menampik ada kemungkinan bertemu Kim Jong Un
Ketika disinggung apakah akan ada pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un, seperti pendahulunya, Moon Jae In, Yoon tak mengatakan tak ada keraguan soal ini.
“Tapi, menurut saya, orang-orang sudah muak dengan pertemuan tingkat tinggi yang hanya untuk ‘pertunjukan’,” tutur dia.
Yoon ingin ada dialog soal isu kemanusiaan dan membuka kontak dialog antara Korsel dan Korut, dalam konteks diskusi serta agenda kedua negara yang terarah.
Baca Juga: Korsel Kucurkan Rp6,9 T untuk Lawan Drone Korut