Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Akan Kembali dari Pengasingan 

Thaksin mengasingkan diri selama 17 tahun lamanya

Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra akan kembali ke negaranya pada Selasa (22/8/2023). Momen itu bertepatan dengan pemungutan suara ulang parlemen untuk mengakhiri kebuntuan politik Thailand usai pemilu pada 14 Mei.

Thaksin digulingkan dalam kudeta militer pada 2006. Eks PM Thailand itu mengasingkan diri selama 17 tahun terakhir.

“Pada Selasa 22 Agustus 2023, jam 09.00 pagi, saya akan menjemput ayah saya, Thaksin, di Bandara Don Mueang,” kata Paetongtarn Shinawatra, putrinya, sekaligus eks kandidat PM dari Partai Pheu Thai, dikutip dari Channel News Asia, Senin (21/8/2023).

Sempat tertunda beberapa kali untuk pulang ke Bangkok, Thaksin dipastikan akan kembali kali ini, tanpa ada perubahan jadwal.

Setelah digulingkan, Thaksin memilih mengasingkan diri ke Dubai dan London. Ia sempat akan pulang pada 10 Agustus 2023, tetapi tertunda karena masalah kesehatan.

Baca Juga: Thailand Bakal Akhiri Kebuntuan Politik, Pemilu 22 Agustus 2023

1. Tidak ingin membicarakan politik

Dalam wawancaranya dengan BBC beberapa waktu lalu, Thaksin mengaku ingin kembali ke Thailand dalam keadaan damai dan tidak ingin membicarakan soal politik.

“Saya tidak ingin menyinggung siapapun. Saya ingin semua orang saling mencintai. Saya ingin negara ini damai. Saya sudah tua dan saya merindukan keluarga serta cucu-cucu saya,” ucap Thaksin, kala itu.

Baca Juga: Eks PM Thaksin Akan Pulang ke Thailand, Terancam Penjara 10 Tahun

2. Kepulangan Thaksin tepat di hari pemungutan suara parlemen

Meski demikian, kepulangan Thaksin ke Bangkok bertepatan dengan pemungutan suara di parlemen yang akan digelar pada Selasa sore. Pemungutan suara parlemen ini akan memutuskan apakah parlemen menyetujui Srettha Thavisin dari Partai Pheu Thai untuk menjadi perdana menteri selanjutnya.

Untuk menjadi PM, Srettha perlu mengumpulkan suara mayoritas di majelis rendah yang terdiri dari 500 anggota parlemen terpilih dan 250 anggota senat yang dipuluh oleh junta militer.

Pheu Thai (partai yang didominasi oleh keluarga Thaksin) akhirnya maju untuk membentuk pemerintah setelah Partai Move Forward, yang memenangkan pemilu 14 Mei, gagal membentuk pemerintahan. Partai Move Forward gagal karena suara mayoritas dari calon PM Pita Liemjaroenrat dijegal di parlemen.

Baca Juga: PM Thailand Prayut Diduga Akan Mundur dari Politik 

3. Thaksin dituduh terlibat kasus korupsi

Thaksin merupakan mantan PM Thailand pertama yang berhasil menyelesaikan jabatannya secara penuh. Selain itu, Thaksin juga terpilih lagi di jabatan keduanya pada 2005.

DI jabatan keduanya ini, Thaksin digulingkan oleh kudeta militer pada 2006. Ia dituduh melakukan korupsi dan meraup untung besar untuk menguntungkan bisnis pribadinya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya