Indonesia Siapkan Visi ASEAN 2045

KTT ASEAN ke-43 akan hasilkan ASEAN Concord IV

Jakarta, IDN Times - KTT ke-43 ASEAN akan digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023. Rangkaian KTT sendiri sudah dimulai hari ini.

Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, mengatakan KTT ASEAN akan menghasilkan sejumlah dokumen, salah satunya ASEAN Concord IV.
 
"Salah satu yang terpenting dari hasil KTT ke-43 adalah ASEAN Concord IV yang saat ini sedang dibahas," kata Roy, sapaan akrabnya, dalam keterangannya, Sabtu (2/8/2023).
 
"Indonesia akan memberikan panduan bagi ASEAN melalui ASEAN Concord IV, yang menjadi visi baru untuk ASEAN pasca-2025," sambungnya.

Baca Juga: Kapolri Imbau Warga Tak Demo Selama KTT ASEAN ke-43 di Jakarta

1. Draf dibahas sejumlah Menlu ASEAN

Indonesia Siapkan Visi ASEAN 2045Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat. (dok. Kemlu RI)

Sejumlah Menteri Luar Negeri ASEAN sepakat untuk mulai membahas ASEAN Concord IV.  Diharapkan draf terakhir akan disampaikan saat KTT ke-43, yang akan berlangsung pada 5--7 September mendatang, untuk mendapatkan persetujuan pemimpin ASEAN.
 
Diketahui, ASEAN telah menghasilkan dua deklarasi yang dikenal sebagai Bali Concord I pada 1976 dan Bali Concord II pada 2003.
 
Bali Concord I merupakan Treaty of Amity and Cooperation (TAC) yang mengatur pola perilaku antarnegara anggota untuk mengedepankan cara-cara damai dalam menyelesaikan sengketa di antara mereka, dan bukan menggunakan aksi kekerasan.

2. Bali Concord II keluar pada 2003

Indonesia Siapkan Visi ASEAN 2045Logo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. (Youtube Setpres RI)

Pada 2003, lahir Bali Concord II yang merupakan kesepakatan ASEAN untuk membangun komunitas berdasarkan pilar politik dan keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial budaya.

Deklarasi tersebut menghasilkan ASEAN Charter yang mengukuhkan perhimpunan sebagai organisasi berbasis aturan, sekaligus cikal bakal bagi pembentukan Komunitas ASEAN.
 
Sedangkan, KTT ASEAN 2011 di Nusa Dua menghasilkan Bali Declaration on ASEAN Community in a Global Community of Nations, yang lalu disebut sebagai Bali Concord III.

“Semangat dari deklarasi tersebut adalah memastikan partisipasi dan kontribusi aktif ASEAN dalam mengatasi berbagai permasalahan fundamental global yang terjadi di masa-masa sekarang,” ucap Roy.

 

Baca Juga: Menlu Malaysia Bicara soal ASEAN, Myanmar, dan Islamofobia 

3. ASEAN tetap bantu Myanmar

Indonesia Siapkan Visi ASEAN 2045Situasi di salah satu wilayah di Myanmar di kala pandemi COVID-19 dan junta militer Myanmar. (Twitter.com/RvlBurma2)

Di sisi lain, Roy menegaskan, isu Myanmar akan dibahas secara terukur dalam KTT ke-43 ASEAN. Bagaimana pun, ASEAN ingin membantu warga di Myanmar agar bisa menjalani kehidupan secara normal.

"ASEAN memperhatikan dinamika di Myanmar dengan tetap menghargai kedaulatan mereka," ujarnya.
 
Pada Juli lalu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga menyampaikan hal senada.

“ASEAN terus bekerja keras, tidak saja menjadi convening power, namun juga menjadikan ASEAN sebagai kontributor utama perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Retno dalam konferensi pers usai pertemuan Menlu ke-56 ASEAN di Jakarta.
 
Ia merujuk pada kemampuan untuk mengkatalisasi tindakan kolektif oleh aktor-aktor terkait, untuk mengatasi tantangan pembangunan global dan regional. Menlu menggunakan istilah convening power untuk menegaskan perlunya mengutamakan budaya komunikasi dan dialog.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya