Joe Biden: Rumah Sakit di Gaza Harus Dilindungi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan semua rumah sakit yang ada di Gaza harus dilindungi dan berharap serangan Israel ‘tidak begitu mengganggu’. Saat ini, Israel tengah mengerahkan pasukannya via darat untuk masuk ke Gaza.
“Seperti yang kita ketahui, saya mengungkapkan keprihatinan saya atas apa yang terjadi. Harapan dan ekspektasi saya yakni tindakan Israel yang tidak begitu mengganggu terkait dengan rumah sakit. Kami tetap berhubungan dengan Israel,” kata Biden, dikutip dari NBC News, Selasa (14/11/2023).
Meski Biden menegaskan bahwa rumah sakit di Gaza harus dilindungi, namun dirinya belum mengeluarkan seruan gencatan senjata total di Gaza atau meminta Israel untuk menghentikan serangan.
1. Area rumah sakit jadi sasaran Israel
Sementara itu, serangan Israel kini menyasar area rumah sakit, salah satunya adalah RS Al Shifa dan RS Indonesia di Gaza utara.
Militer Israel menuding Hamas memiliki pusat komando di terowongan bawah tanah yang tersembunyi di bawah rumah sakit, termasuk di bawah RS Indonesia di Beit Lahiya. Namun tuduhan ini dibantah keras oleh Hamas maupun pihak rumah sakit.
Baca Juga: Cerita Relawan MER-C Indonesia Bertahan di Tengah Gempuran Israel
2. Korban tewas di Gaza mencapai 11 ribu orang
Editor’s picks
Setidaknya 11.360 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel ke Gaza yang telah berlangsung selama 37 hari. Kementerian Kesehatan Palestina merilis korban terluka juga mencapai 28.200 orang per hari ini.
Dilansir dari Wafa Agency, tercatat korban tewas paling banyak adalah anak-anak, perempuan dan lansia.
Kemenkes Palestina juga menyebutkan sulit untuk mengumpulkan informasi terbaru saat ini karena terputusnya komunikasi dengan otoritas Gaza.
3. Palestina tolak permintaan Israel bangun kamp pengungsi di selatan Gaza
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menolak permintaan Israel untuk membangun kamp pengungsi sementara di selatan Gaza. Seruan ini telah dikeluarkan Israel sejak awal serangan sebulan lalu.
Bahkan, Israel juga meminta agar warga Palestina yang ada di utara Gaza untuk mengungsi ke selatan karena pasukannya bakal memburu Hamas yang diduga bersembunyi di terowongan bawah tanah di bagian utara Gaza.
“Kami ingin rakyat kami kembali ke rumah mereka, tempat yang mereka tinggalkan untuk dipaksa mengungsi,” kata Shtayyeh.
Dia mengatakan, Palestina juga berupaya memastikan pengiriman makanan dan obat-obatan bisa sampai ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Pemain Israel Ketakutan Dengar Suara Roket, Sampai Masuk Selokan