Jokowi-Bongbong Sepakat Perkuat Sentralitas ASEAN

Filipina mendukung keketuaan RI di ASEAN tahun depan

Jakarta, IDN Times - ASEAN menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan perdana Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo dengan Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr di Istana Bogor, hari ini.

Sementara itu, dalam konteks kerja sama bilateral, Jokowi dan Bongbong sepakat mendorong peningkatan volume perdagangan secara signifikan. Volume perdagangan Indonesia dan Filipina tercatat naik sebesar 50 persen.

Baca Juga: Jokowi Sambut Kunjungan Kerja Presiden Filipina di Istana Bogor

1. Pentingnya memperkokoh sentralitas ASEAN

Jokowi-Bongbong Sepakat Perkuat Sentralitas ASEANIlustrasi tujuan ASEAN (dok. ASEAN.org)

Jokowi dan Bongbong membahas kerja sama kawasan dan sentralitas ASEAN. Indonesia juga merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi Bongbong dalam dinas luar negeri pertamanya.

“Saya tekankan mengenai pentingnya memperkokoh sentralitas dan kesatuan ASEAN. Indonesia ingin memastikan agar ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan,” kata Jokowi, Senin (5/9/2022).

Jokowi menambahkan, ASEAN harus mampu mengatasi berbagai tantangan ke depan dan memperkokoh penghormatan terhadap piagam ASEAN untuk memperkuat sentralitas tersebut.

Baca Juga: Presiden Baru Filipina Temui Jokowi Besok, Bahas Banyak Isu Penting

2. Implementasi ASEAN Outlook on Indo Pacific

Jokowi-Bongbong Sepakat Perkuat Sentralitas ASEANBendera ASEAN. (setnas-asean.id)

Selain itu, kedua presiden juga membahas pentingnya implementasi terkait ASEAN Outlook on Indo Pacific yang selama ini gencar digaungkan oleh Indonesia.

“Saya menggarisbawahi pentingnya implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pasific melalui kerjas ama yang konkret dan inklusif. Dalam konteks ini, Indonesia akan mengadakan Indo Pasifik Infrastructure Forum di tahun depan,” ungkap Jokowi lagi.

Dalam perbincangannya dengan Bongbong, Jokowi mengatakan bahwa Filipina mendukung penuh keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 mendatang.

3. Peningkatan volume perdagangan kedua negara

Jokowi-Bongbong Sepakat Perkuat Sentralitas ASEANPresiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr di Istana Bogor (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dibandingkan tahun lalu, perdagangan Indonesia Filipina sudah naik hampir 50 persen. Indonesia secara khusus mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman, farmasi serta produk kelapa dan rumput laut.

"Saya mengajak Filipina untuk terus mengembangkan potensi perdagangan dan juga konektivitas di wilayah perbatasan. Saya mengusulkan revitalisasi jalur Kapal Roro Bitung-Davao dan membuka jalur penerbangan Manado-Davao," tutur Jokowi.

Peningkatan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis juga dibahas. Tercacat, beberapa BUMN Indonesia sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina.

Selain itu, keduanya juga membahas kerja sama perbatasan, utamanya untuk menjaga keamanan batas laut kedua negara.

Baca Juga: Harga BBM Naik: Bukti Inkonsistensi Rezim Jokowi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya