Kemlu Jawab soal Isu Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke RI

Tanggal kedatangan sedang didiskusikan

Jakarta, IDN Times - Beredar kabar bahwa pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia dan Timor Leste pada tahun ini. Pemberitaan ini gencar tersiar di media sosial.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, tanggal kunjungan Paus sedang didiskusikan.

“Sebetulnya kan Paus mau berkunjung 2020, tapi batal karena pandemik. Sejak itu, rencana kunjungan tersebut tetap on,” kata Iqbal, dalam keterangannya, Rabu (20/3/2024).

Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Israel-Palestina Bertanggung Jawab atas Perang

1. Kemlu sedang bahas tanggal pastinya

Kemlu Jawab soal Isu Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke RIJuru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menurut Iqbal, saat ini pihak Kemlu sedang mendiskusikan tanggal pastinya untuk kunjungan pemimpin gereja Katolik tersebut.

“Sekarang kita sedang bahas tanggal kunjungan yang baru, kita harapkan bisa terlaksana secepatnya. Tapi kita belum menentukan waktu persisnya kunjungan itu,” ungkap Iqbal.

Sampai berita ini tayang, IDN Times juga sudah mencari informasi ke Duta Besar RI untuk Vatikan, Trias Kuncahyono, namun belum mendapatkan jawaban.

2. Paus sebut perang di Gaza adalah tanggung jawab Israel-Palestina

Kemlu Jawab soal Isu Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke RIDistribusi bantuan kemanusiaan UNRWA kepada warga Gaza. (twitter.com/UNRWA)

Dalam isu lain, Paus Fransiskus menyatakan perang di Gaza adalah tanggung jawab Israel dan Palestina. Menurutnya, perang melihatkan kedua pihak sehingga kedua negara itu harus bertanggung jawab.

"Apa yang terjadi saat ini antara Israel dan Palestina adalah sebuah perang dan perang itu melibatkan dua pihak, bukan satu," kata Paus, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Cukup, Saya Sedih atas Derita Rakyat Palestina 

3. Paus serukan perdamaian di Gaza

Kemlu Jawab soal Isu Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke RIStaf UNRWA di Gaza. (twitter.com/UNRWA)

Paus berkali-kali menyerukan perdamaian di Gaza. Dia meminta akses bantuan kemanusiaan untuk Palestina dibuka. Dia juga meminta Hamas membebaskan sandera Israel.

Menurut Paus, kedua pekerjaan itu adalah kunci penyelesaian konflik antara kedua negara.

Baca Juga: Kemlu Indonesia Gelar Dialog Demokrasi di Bangladesh

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya