Koran Propaganda Jadi Bungkus Makanan, Korut Ngamuk

Koran Rodong Sinmun memberitakan kegiatan Kim Jong Un

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Korea Utara (Korut) berang usai menemukan fakta bahwa koran nasional Korut yang juga merupakan koran propaganda negara tersebut, dijadikan bungkus makanan oleh sejumlah oknum setempat.

Dilansir dari Radio Free Asia, Kamis (10/8/2023), koran Rodong Sinmun ini kerap memberitakan soal kegiatan sehari-hari pemimpin Korut Kim Jong Un. Rodong Sinmun juga memuat soal esai propaganda soal sosialisme.

Baca Juga: Kecam Bantuan Militer AS ke Taiwan, Korut: Itu Provokasi Berbahaya!

1. Dijadikan plester tembok

Selain jadi bungkus makanan, koran Rodong Sinmun ini juga dipakai untuk menjadi plester tembok pemasangan wallpaper. Masyarakat menilai, kualitas kertas dari koran ini cukup bagus, sehingga sayang jika dibuang.

“Koran Rodong Sinmun kertasnya berkualitas tinggi,” kata seorang perempuan Korut.

Namun, otoritas negara komunis tersebut kini mulai memburu para pembaca koran Rodong Sinmun yang menjadikan koran tersebut sebagai bungkus makanan.

2. Menggunakan koran untuk bungkus makanan akan dihukum

Koran Propaganda Jadi Bungkus Makanan, Korut Ngamukilustrasi Pyongyang (pixabay.com)

Sementara itu, tersiar kabar para pembaca Rodong Sinmun yang menggunakan koran tersebut untuk bungkus makanan dalam kehidupan sehari-hari akan dihukum.

Terutama orang-orang yang menjual ulang koran tersebut ke pedagang makanan dan toko rokok di pasar, akan dikirim ke pusat kerja disiplin selama dua tahun.

Baca Juga: Korut Sebut Utusan AS untuk HAM sebagai Pembantu Jahat

3. Koran Rodong Sinmun terbit setiap hari di Pyongyang

Koran Propaganda Jadi Bungkus Makanan, Korut NgamukIlustrasi Korea Utara. (Unsplash.com/Micha Brandli)

Koran dengan enam halaman ini terbit setiap hari di Pyongyang, dan didistribusikan ke seluruh penjuru negeri melalui pusat publikasi lokal di setiap kota dan kabupaten.

Bahkan, tersiar kabar Kim Jong Un memerintahkan agar produksi koran Rodong Sinmun harus mencapai 600 ribu eksemplar per harinya.

Pembaca juga diimbau untuk mendaur ulang koran setelah selesai membacanya. Koran-koran ini nantinya akan dikirim ke pabrik untuk dihaluskan dan dibuat ulang menjadi kertas untuk dicetak menjadi terbitan Rodong Sinmun terbaru.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya