Mau Magang Gratis di Amerika Serikat? Yuk, Kenalan dengan YSEALI 

Program ini merupakan beasiswa penuh dari pemerintah AS

Jakarta, IDN Times - Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berkembang cukup luas. Salah satunya lewat program The Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Professional Fellows Program (PFP) yang diberikan dari pemerintah AS untuk para calon pemimpin muda dari ASEAN, termasuk Indonesia.

Bukan bersekolah, melainkan magang, program YSEALI ini meraup banyak peminat dan memberikan banyak manfaat untuk para warga Indonesia.

Bagaimana cara mendaftar dan apa saja syaratnya? Berikut wawancara khusus IDN Times dengan Koordinator YSEALI dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, Putra Aditya dan alumni YSEALI PFP dan juga Early Childhood Program Director di Heka Leka, Tirsana Kailola.

Baca Juga: Indonesia Beri Program Magang kepada 30 ASN Timor Leste

1. Apa itu program YSEALI dan apa saja syaratnya untuk mendaftar?

Mau Magang Gratis di Amerika Serikat? Yuk, Kenalan dengan YSEALI id.usembassy.gov

YSEALI PFP ini adalah platform untuk para calon pemimpin muda dari Asia Tenggara, beasiswa penuh dari pemerintah AS untuk magang di AS juga. Kita menawarkan kegiatan-kegiatan di mana para calon pemimpin muda ini bisa mengembangkan kepemimpinannya lewat pertukaran, workshop, pelatihan singkat di ASEAN serta proyek kerja sama.

Nah, untuk YSEALI PFP ini dikhususkan untuk usia 25 hingga 35 tahun dan sedang buka pendaftarannya hingga 1 Agustus 2023 nanti. Syaratnya para pelamar di usia tersebut harus punya pengalaman kerja minimal dua tahun. Nanti jika lolos seleksi, mereka akan diberangkatkan untuk magang di AS, di bidang yang sesuai dengan minat dan latar belakangnya.

YSEALI PFP ini beasiswa penuh dari pemerintah AS, jadi semuanya dibiayai, kecuali pembuatan paspor masing-masing, jika memang belum punya paspor atau harus perpanjang. Untuk visa, keberangkatan dan selama magang itu ditanggung penuh oleh pemerintah AS.

2. Tahapan pendaftarannya apa saja? Apakah harus punya bukti kemampuan berbahasa Inggris?

Mau Magang Gratis di Amerika Serikat? Yuk, Kenalan dengan YSEALI Program YSEALI dari AS. (dok. ysealipfp.org)

Ada dua tahapan untuk mendaftar YSEALI PFP ini yaitu aplikasi online dan wawancara online. Jika lulus seleksi aplikasi, nanti akan diwawancara via online.

Untuk TOEFL atau IELTS, ini tidak diwajibkan. Tidak ada minimum score-nya. Tapi pasti akan ditanya apakah sudah pernah tes atau les. Nanti kemampuan Bahasa Inggris ini akan dilihat ketika di aplikasi online, di mana akan ada esai, serta wawancara online yang memakai Bahasa Inggris.

Syarat utamanya adalah usia 25-35 tahun, sedang bekerja atau punya pengalaman kerja minimal dua tahun. Nah, dua tahun ini juga boleh tidak berurutan ya. Misalnya, setahun kerja, lalu harus lanjut sekolah. Usai sekolah, lanjut kerja lagi minimal satu tahun, itu sudah dihitung dua tahun pengalaman kerja.

Ada surat rekomendasi juga. Nah surat rekomendasi ini untuk kita lihat bagaimana tanggapan orang yang pernah kerja dengan para pelamar.

Untuk jenjang pendidikan, kita juga tidak mengharuskan S1 atau S2. Jika ada pengalaman organisasi lebih dari lima tahun misalnya, tapi belum S1, itu bisa saja masuk kualifikasi kita. Justru kita lihatnya itu pengalaman kerja. Ada beberapa teman yang belum sampai S1 tapi pengalaman kerjanya itu sudah lebih dari lima tahun.

Baca Juga: Trotoar Kedubes AS Dibuka Setelah 10 Tahun, Heru: Kembali ke Fungsinya

3. Biasanya diambil berapa orang dari Indonesia dan apakah latar belakang pekerjaan kita akan disesuaikan dengan tempat magang kita nanti?

Mau Magang Gratis di Amerika Serikat? Yuk, Kenalan dengan YSEALI Ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Josh Johnson)

Nah untuk latar belakang pekerjaan ini tidak pasti linier dengan tempat magangnya nanti. Ini akan dinilai dari fokus calon pelamar ke mana. Misalnya ada beberapa alumni itu mereka bekerja sebagai dosen, tapi dia aktif di organisasi dan komunitas. Tujuannya ikut YSEALI karena ingin lebih mendalami soal organisasi dengan isu tertentu, itu bisa saja nanti ditempatkan di tempat magang yang sesuai dengan isu yang dia pilih tersebut.

Ada empat tema yang disediakan oleh YSEALI, antara lain civic engagement, economic empowerement, isu lingkungan serta isu pemerintahan dan masyarakat.

Untuk kuota, sudah dua tahun ini kita ambil 32 orang dari Indonesia dengan dua kali keberangkatan, musim semi dan musim gugur. Satu kali keberangkatan itu ada 16 orang di mana empat orang itu ada di dalam satu tema. Jadi nanti kalau keterima di tahun ini, akan berangkat tahun 2024.

Program ini akan dilaksanakan selama enam minggu dengan rincian satu minggu pertama adalah orientasi, lalu empat minggu penempatan kerja atau magang dan satu minggu terakhir itu dikumpulkan di Washington DC untuk berbagi pengalamannya selama magang dan juga bertemu dengan pihak-pihak terkait seperti dari Kementerian Luar Negeri AS, KBRI Washington DC.

Nah teman-teman nanti setelah pulang dari AS juga bisa memasukkan proposal untuk mendatangkan supervisornya ketika magang di AS untuk datang ke Indonesia, datang ke kantor atau komunitas teman-teman. Jadi bisa kunjungan balik dari Amerika ke Indonesia.

4. Untuk Tirsa, sebagai alumni dari YSEALI 2022, apa pengalaman yang paling berharga dari program ini?

Saya kerja di NGO yang baru saja berdiri tahun 2022 di Ambon, Maluku. Tema yang saya pilih adalah civil engagement karena memang organisasi yang saya bangun berfokus pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Saya ditempatkan di Universitas Montana dan kemudian magang di salah satu sekolah PAUD bernama Bloom Montessory School di Helena, Montana.

Saya kira di YSEALI ini hanya observasi, tapi ternyata kita diterjunkan langsung dan merasakan bagaimana bekerja di salah satu sekolah PAUD dengan pendidikan yang bagus. Saya bahkan diminta untuk mengajar di beberapa kelas di sekolah tersebut. Jadi tidak hanya observasi, tapi juga praktek langsung. Saya bisa interaksi dengan anak-anak yang sedang bersekolah. Tentu pengalaman ini bisa saya kembangkan di organisasi saya di Maluku.

Nah uniknya, saya tinggal di rumah kepala sekolah Bloom ini. Jadi saya benar-benar mendapat pengalaman di mana tidak semua orang dapat. Jadi saya juga tahu Montana ini seperti apa, penduduk aslinya. Sebaliknya, mereka juga tahu Indonesia seperti apa. Indonesia tidak hanya Jakarta dan Bali, tetapi juga ada Maluku dan Papua. Program ini juga sangat bagus untuk mempromosikan Indonesia ke AS.

5. Persiapannya ketika mendaftar apa saja dan apa yang motivasi Tirsa untuk mendaftar?

Yang penting teman-teman tahu tujuannya apa ikut YSEALI. Ketika teman-teman sudah tahu tujuannya, akan lebih mudah untuk menjabarkan lebih lanjut. Ekspektasinya apa ketika sudah selesai magang dan bagaimana program ini bisa membantu teman-teman lebih berdaya di tempat bekerja masing-masing.

Untuk Bahasa Inggris, yang penting kita bisa menyampaikan maksud kita dengan baik dan diterima dengan baik juga. Tidak harus yang bagus banget, yang penting mengerti dan bisa Bahasa Inggris dasar.

Awalnya saya tahu dari Instagam Kedubes AS di Jakarta. Banyak program dan peluang yang bisa teman-teman ambil dari program-program Amerika. Yang mendorong saya untuk mendaftar adalah saya ingin mengembangkan PAUD di Maluku. Karena saya juga bukan lulusan pendidikan anak usia dini, saya learning by doing. Jadi dengan ikut YSEALI, saya bisa belajar sistem pendidikan di sana dan bisa bertemu dengan para ahli PAUD dari AS dan bisa mengaplikasikan langsung ke organisasi saya.

6. Apa manfaat yang dirasakan Tirsa sampai sekarang dari program YSEALI ini?

Mau Magang Gratis di Amerika Serikat? Yuk, Kenalan dengan YSEALI YSEALI Academic Fellowship Programme di Amerika Serikat. (id.usembassy.gov)

Manfaat besar yang saya rasakan adalah bisa mendatangkan kepala sekolah di Bloom ke organisasi saya di Maluku. Bahkan, organisasi saya saat ini memiliki kelas online yang diajar langsung oleh kepala sekolah tersebut.

Sepulang dari Amerika, saya memang menulis proposal untuk mendatangkan kepala sekolah Bloom dan diterima. Jadi kepala sekolah Bloom datang ke Maluku dan melihat bagaimana sistem pendidikan di sini.

Selain itu, mereka juga bersedia berdonasi seperti peralatan montessory untuk 17 sekolah PAUD di Maluku. Sampai saat ini komitmen itu masih terjaga. Lewat YSEALI, kami bisa terkoneksi langsung dengan ahlinya dan membantu organisasi kami di Maluku.

Baca Juga: 6 Perbedaan Naik Pesawat di Indonesia Vs Amerika, Sudah Pernah?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya