Meksiko Ricuh usai Anak El Chapo Ditangkap, 29 Orang Tewas

Tak ada warga sipil jadi korban dalam penangkapn El Raton

Jakarta, IDN Times - Meksiko ricuh pasca penangkapan Ovidio Guzman, anak dari Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, raja narkoba yang kini tengah mendekam di bui.

Akibatnya, 29 orang dinyatakan tewas di mana 19 orang merupakan anggota geng narkoba dan 10 orang lainnya adalah anggota tentara.

Baca Juga: Anak Bos Kartel Narkoba El Chapo Ditangkap, Meksiko Membara

1. Anggota kartel narkoba mengamuk

Dilansir dari BBC, Sabtu (7/1/2023), para anggota kartel narkoba Sinaloa mengamuk. Mereka menyerang pasukan keamanan, membakar kendaraan dan memblokade jalan-jalan di negara bagian Sinaloa.

Seorang kolonel yang memimpin batalion infanteri, termasuk di antara yang gugur. Pasukannya diserang setelah penangkapan dilakukan. Sementara 35 tentara lainnya menderita luka tembak dan dibawa ke rumah sakit. 

Bentrokan paling parah terjadi di Culiacan, ibu kota Sinaloa, yang merupakan sarang kartel pimpinan Ovidio Guzman tersebut. Kartel ini juga pernah dipimpin El Chapo sebelum ia diringkus pada 2016 lalu dan diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017.

Baca Juga: Meksiko: Anak El Chapo Gelar Pesta Besar di Sinaloa

2. Tidak ada warga sipil jadi korban

Menteri Pertahanan Meksiko, Luis Cresencio Sandoval mengatakan, dalam bentrokan ini, setidaknya 21 orang juga ditangkap.

Selain itu, Sandoval memastikan tidak ada warga sipil yang menjadi korban tewas maupun luka.

3. Ovidio Guzman ditangkap dan langsung dijebloskan ke penjara

Ovidio Guzman ditangkap dalam operasi di Culiacan, negara bagian Sinaloa. Penangkapan ini memicu kerusuhan dan baku tembak selama berjam-jam dengan anggota geng.

Pemerintah mengatakan bahwa Guzman telah diterbangkan ke ibu kota Kota Meksiko dengan pesawat militer dan akan ditahan di penjara keamanan maksimum. Dia berhasil ditangkap setelah intelijen bekerja selama enam bulan untuk melacak keberadannya.

Guzman yang dijuluki "El Raton" (Si Tikus) sudah pernah ditangkap sebelumnya pada 2019. Akan tetapi, penangkapan hanya sebentar karena pasukan keamanan membebaskan dia setelah kartelnya melancarkan perang habis-habisan sebagai tanggapan.

Pembebasannya pada saat itu, memicu kecaman tajam terhadap Presiden Andres Manuel Lopez Obrador. Presiden mengatakan keputusan itu dibuat untuk melindungi nyawa warga sipil di kota berpenduduk sekitar 800 ribu orang itu.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya