Menang Kaukus Iowa, Trump Masih Populer

AS menggelar pemilu pendahuluan di Iowa

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memenangkan Kaukus Iowa pada Senin (15/1/2024) malam, waktu setempat.

Dilansir dari VOA, Selasa (16/1/2024), Kaukus ini merupakan proses pencalonan negara bagian pertama, untuk memilih kandidat dari Partai Republik yang akan melawan Presiden Joe Biden dalam pemilu November nanti.

Trump dilaporkan meraup sekitar 51 persen suara melawan Gubernur Florida Ron DeSantis (21 persen) dan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley (19 persen).

“Ini luar biasa,” kata Trump kepada para pendukungnya dalam pidato di Des Moines.

Baca Juga: Jika Trump Maju Pilpres, Joe Biden Bakal Calonkan Diri Lagi

1. Iowa jadi negara bagian penting

Iowa sendiri sebagai negara bagian pertama yang menggelar kaukus dan memiliki delegasi kecil. Trump memperoleh 20 delegasi, DeSantis 8 delegasi, dan Haley 7 delegasi. Setelah Iowa, mereka akan menyambangi New Hampshire dan South Carolina.

Iowa juga dinilai sebagai negara bagian yang penting. Pasalnya, dua presiden AS sebelumnya, Barack Obama dan George W. Bush juga memenangkan kaukus di Iowa.

2. Capres dari Republik dan Demokrat akan diumumkan pertengahan tahun

Sementara itu, sesudah negara-negara bagian AS menyelenggarakan pemilu pendahuluan serta kaukus untuk memilih kandidat capres dari Republik dan Demokrat, dua partai ini pun bakal mengumumkan partainya pada Juli dan Agustus mendatang.

Jajak pendapat terakhir yang dirilis akhir pekan lalu oleh NBC News dan Mediacom menunjukkan Trump masih populer di kalangan warga Iowa. Mereka mengikuti kaukus di 1.657 lokasi di Iowa.

Baca Juga: Putin Bela Donald Trump: Dia Korban Bobroknya Sistem Politik AS

3. Apa itu sistem kaukus?

Kaukus adalah satu dari dua sistem yang digunakan pada pemilihan awal kandidat calon presiden. Kedua sistem ini dipakai secara berbeda, tergantung kebijakan negara bagian di AS.

Kedua sistem ini bertujuan untuk menentukan jumlah delegasi pendukung capres yang nantinya akan dilaporkan ke konvensi partai.

Para simpatisan dari negara bagian tersebut akan berlomba untuk memaparkan visi-misi sosok kandidat capres yang diunggulkan, sebelum akhirnya memilih. 

Baca Juga: Donald Trump Hadapi Dakwaan Kasus Terbaru Dokumen Rahasia Mar-a-Lago

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya