Menlu China: Perang Ukraina Tak Boleh Terulang di Asia 

ASEAN harus menghindari persaingan kekuatan besar

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyatakan bahwa ASEAN harus menghindari persaingan kekuatan antara negara-negara besar.

Hal ini diungkapkan Qin di pertemuan parlemen tahunan China di Beijing.

“ASEAN tidak bisa menjadi agen kekuatan eksternal mana pun,” kata Qin, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (7/3/2023).

1. Strategi Indo Pasifik AS disebut merugikan

Qin mengingatkan supaya para pemimpin kawasan tidak boleh menjadi wakil dari pihak mana pun, dan harus menjauhi persaingan kekuatan besar.

“Strategi Indo Pasifik oleh Amerika Serikat (AS) adalah upaya untuk membentuk ‘klik eksklusif’ yang bisa merugikan kepentingan negara kawasan,” ucap Qin lagi.

Ia menambahkan bahwa setiap upaya untuk ‘mengepung’ China pasti akan gagal.

Baca Juga: Taiwan Waspadai Gerakan China yang Bisa Mendadak Masuk

2. Perang Ukraina tidak boleh terulang

Menlu China: Perang Ukraina Tak Boleh Terulang di Asia Seorang anak duduk di ayunan di depan gedung tempat tinggal yang hancur, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Jumat (25/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas.

Qing menambahkan, AS sebagai penentu kecepatan pembangunan global harus menginisiasi kerja sama yang saling menguntungkan, bukan malah memulai kontetasi geopolitik.

“Tidak boleh ada perang dingin yang tersulut dan krisis seperti yang terjadi di Ukraina, tidak boleh terulang di Asia,” tambahnya.

3. Rivalitas negara besar tak boleh ada di kawasan Asia

Menlu China: Perang Ukraina Tak Boleh Terulang di Asia Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang dalam JCBC ke-4 Indonesia dan China di Jakarta. (dok. Kemlu RI)

Qin juga pernah menyatakan hal serupa saat berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Qin meminta agar negara-negara kawasan Asia Pasifik untuk tegas terhadap rivalitas negara adidaya di kawasan.

Qin juga menegaskan, negara-negara di kawasan ini tidak seharusnya berpihak. Perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan, diharapkan Qin, selalu dijadikan pedoman oleh Indonesia dan negara ASEAN lainnya.

Baca Juga: [WANSUS] Menlu Retno Blak-blakan soal ASEAN dan Myanmar

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya