Menlu Retno Temui Menlu Filipina, Angkat Isu TPPO Kawasan

Keduanya bertemu dalam format JCBC

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengunjungi Manila, Filipina, bertemu Menlu Filipina Enrique Manalo dalam format Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC).

JCBC yang digelar kemarin adalah JCBC yang ke-7. JCBC sebelumnya, atau yang ke-6, dilakukan di Jakarta pada 2014. Pertemuan JCBC ini dilakukan dalam rangka persiapan kunjungan Jokowi ke Manila, baik dari segi substansi maupun teknis.

“Di bidang perdagangan, saya dan Menlu Manalo menyambut baik pertumbuhan perdagangan bilateral selama lima tahun terakhir meskipun krisis global terjadi. Dan kita sepakat juga untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral dan berkomitmen untuk terus mengeksplorasi peluang perdagangan baru,” kata Retno, dalam keterangannya, Rabu (10/1/2024).

Di bidang investasi, Retno dan Manalo menyambut antusiasme investor dari kedua negara untuk memperkuat investasi.

“Saya sampaikan juga mengenai kunjungan KADIN Indonesia yang saat ini tengah berkunjung juga ke Manila,” ucap Retno.

Baca Juga: Menlu Retno ke Filipina Bahas Isu Laut China Selatan hingga Rohingya 

1. Retno angkat isu TPPO kawasan

Selain itu, Retno mengangkat isu tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di kawasan. Filipina merupakan salah satu negara tujuan penipuan online scamming berkedok lowongan bekerja di luar negeri.

“Menlu Manalo menyambut baik penguatan kerja sama antara Indonesia dan Filipina dalam melawan kejahatan lintas batas. Saya sampaikan apresiasi kepada Filipina atas bantuan dalam repatriasi 246 korban perdagangan manusia tahun lalu, dan pengembalian 73 burung liar ke habitat alaminya di Indonesia,” ungkap Retno.

“Saya juga menghargai upaya bersama Filipina dan UNHCR untuk mendaftarkan dan mengkonfirmasi Orang Berketurunan Indonesia di Mindanao. Kami berharap mendapatkan dukungan lebih lanjut untuk pendaftaran gelombang kedua,” lanjut dia.

2. Retno-Manalo bahas isu Myanmar, Rohingya, dan Laut China Selatan

Menlu Retno Temui Menlu Filipina, Angkat Isu TPPO KawasanSejumlah imigran Rohingya dikumpulkan di tenda darurat usai terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Isu konflik Myanmar, pengungsi Rohingya, dan Laut China Selatan, juga menjadi salah satu topik yang diangkat Retno.

“Kami memiliki keprihatinan yang sama mengenai situasi di Myanmar dan kami terus mendorong penerapan Lima Poin Konsensus untuk memulihkan perdamaian dan demokrasi di Myanmar,” ujar Retno.

Retno dan Manalo juga kompak mendukung Laos yang menjabat Ketua ASEAN 2024 untuk memfasilitasi lebih banyak dialog dan bantuan kemannusiaan ke Myanmar.

Baca Juga: Jokowi ke Filipina, Vietnam, Brunei Bahas Investasi dan Perdagangan

3. Kerja sama regional untuk atasi Rohingya

Menlu Retno Temui Menlu Filipina, Angkat Isu TPPO KawasanSejumlah imigran Rohingya dikumpulkan di tenda darurat usai terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Selain itu, Retno mengatakan kerja sama regional dibutuhkan untuk mengatasi isu pengungsi Rohingya.

“Sebagai dampak dari krisis ini, kita menyaksikan lonjakan pengungsi Rohingya ke wilayah tersebut termasuk ke Indonesia. Kerja sama regional yang lebih kuat diperlukan untuk mengatasi masalah ini termasuk akar permasalahannya,” ucap Retno.

Dalam isu Laut China Selatan, Retno menegaskan Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh negara anggota ASEAN termasuk Filipina untuk menyelesaikan Code of Conduct (COC) secepatnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya