NATO: Cepat atau Lambat, Bakhmut Diduduki Rusia 

Wagner Grup mengklaim sudah menduduki Bakhmut

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan bahwa kota Bakhmut di timur Ukraina bisa saja jatuh ke tangan Rusia dalam beberapa hari mendatang, setelah pertempuran sengit berbulan-bulan.

Pernyataan Stoltenberg ini muncul ketika kelompok tentara bayaran Wagner Rusia mengklaim telah menduduki wilayah Bakhmut bagian timur.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (9/3/2023), para menteri negara Uni Eropa kini juga sedang mendiskusikan untuk peningkatan pertahanan dan mempercepat amunisi ke Ukraina.

Baca Juga: Tentara Bayaran Wagner Rusia Klaim Duduki Timur Bakhmut 

1. Bakhmut bisa benar-benar diduduki Rusia

Pertempuran sengit di sekitar Bakhmut telah menjadi yang terpanjang dan paling berdarah selama invasi Rusia setahun terakhir.

“Apa yang kita lihat adalah bahwa Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan dan apa yang kurang di dalam kualitas, mereka coba perbaiki secara kuantitas,” kata Stoltenberg.

“Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Bakhmut pada akhirnya akan jatuh ke dalam tangan Rusia, beberapa hari mendatang,” lanjut dia.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tahan Serangan Rusia di Bakhmut 

2. Zelenskyy akui pasukan Rusia bisa merangsek lebih dalam lagi

NATO: Cepat atau Lambat, Bakhmut Diduduki Rusia Presiden Ukraina, Vlodymyr Zelensky, menandatangani dokumen pendaftaran keanggotaan Uni Eropa. (https://www.facebook.com/zelenskiy.official)

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakam bahwa semuanya bisa terjadi jika Bakhmut benar-benar jatuh ke tangan Moskow.

“Kami paham bahwa setelah menduduki Bakhmut, Rusia dapat melangkah lebih jauh dan menyerang kota-kota terdekatd Di Donestk,” ucapnya.

Kota-kota yang dimaksud Zelenskyy adalah Sloviansk dan Kramatorsk karena Bakhmut merupakan salah satu pintu menuju dua kota itu.

Baca Juga: Presiden Zelenskyy Bertekad Pertahankan Bakhmut 

3. Operasi militer lanjutan di timur Ukraina

NATO: Cepat atau Lambat, Bakhmut Diduduki Rusia Jembatan Bakhmut

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa mengambil kendali kota Bakhmut akan memungkinkan operasi ofensif lebih lanjut di timur Ukraina.

Sementara, kelompok tentara bayaran Wagner Grup menyatakan bahwa sekitar 12 ribu hingga 20 ribu pasukan Ukraina masih berada di Bakhmut.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya