Netanyahu Tunda Serangan ke Rafah Usai Diobrak-abrik Iran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menunda invasi darat ke Kota Rafah, di selatan Gaza, pada Minggu kemarin.
Hal tersebut dilakukan lantaran Israel baru saja menerima serangan balasan dari Iran, karena terlebih dahulu menyerang fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah pada pekan lalu.
Dilansir dari Times of Israel, Selasa (16/4/2024), Netanyahu menunda penyerangan ke Rafah setelah berkonsultasi dengan aparat keamanan Israel.
1. Sekjen PBB minta Iran dan Israel tahan diri
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta Iran dan Israel untuk menahan diri mengingat ancaman konflik di Timur Tengah, usai Iran meluncurkan sekitar 300 drone ke Israel kemarin.
“Baik kawasan ini, maupun dunia, seharusnya tidak menanggung lebih banyak perang. Sekarang waktunya untuk meredakan ketegangan,” kata Guterres di rapat darurat Dewan Keamanan PBB, kemarin.
Iran melepaskan sekitar 300 drone dan misil dalam serangan ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Salah satu sasarannya instalasi militer di dataran tinggi Golan.
Serangan dilakukan Iran sebagai balasan atas serangan jet tempur Israel yang mengebom kantor konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan petinggi Garda Revolusi Iran. Kondisi ini semakin memperburuk hubungan dua negara yang kian memanas di hari-hari terakhir.
Baca Juga: Pemerintah Masih Wait and Watch Sikapi Konflik Iran-Israel
Editor’s picks
2. AS minta DK PBB bertindak
Sementara suasana rapat darurat DK PBB tersebut juga memanas. Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Robert Wood meminta agar PBB bisa secara tegas mengutuk serangan Iran.
“DK PBB mempunyai kewajiban untuk tidak membiarkan tindakan Iran dibiarkan begitu saja dan AS akan menjajaki langkah-langkah dalam beberapa hari mendatang untuk meminta pertanggungjawaban Iran,” ucap Wood.
“Jika Iran atau proksinya mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Israel, Iran harus tanggung jawab,” tegas dia.
3. Iran sebut tindakannya adalah untuk membela diri
Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani menegaskan bahwa tindakan Iran menyerang Israel sangat diperlukan dan sudah proporsional serta dilakukan untuk membela diri.
“DK PBB gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional karena tidak mengutuk serangan Israel terhadap misi diplomatik kami di Suriah. Teheran tidak punya pilihan lain selain merespons balik serangan Israel. Kami tidak ingin adanya eskalasi atau perang, tapi akan merespons ancaman atau agresi dalam bentuk apapun,” tegas Iravani.
“DK PBB juga harus melihat kembali tanggung jawabnya terhadap perdamaian internasional untuk memaksa Israel menghentikan genosida di Gaza,” ucap dia lagi.