Peta Baru China Diprotes Malaysia, Ada Laut China Selatan

China masih mengklaim kedaulatan perairan internasional itu

Jakarta, IDN Times - Malaysia menolak keras perilisan peta baru China yang masih mengklaim perairan lepas pantainya di Laut China Selatan adalah milik China.

“Malaysia tidak mengakui klaim China di Laut China Selatan sebagaimana dituangkan dalam Peta Standar China Edisi 2023, yang mencakup wilayah maritim Malaysia,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Malaysia, dikutip dari New Straits Times, Kamis (31/8/2023).

Kuala Lumpur mengatakan, masalah sengketa perairan internasional tersebut sangat kompleks sehingga isu ini harus ditangani secara damai melalui dialog berdasarkan hukum internasional.

“Malaysia juga mendukung lanjutan pembahasan Code of Conduct (COC) yang mencakup sengketa maritim ini yang sedang dinegosiasikan oleh ASEAN,” lanjut pernyataan itu.

China mengklaim kedaulatan di hampir seluruh bagian Laut China Selatan yang menjadi jalur perdagangan internasional senilai triliunan dolar setiap tahunnya. Namun, pada 2016 lalu, klaim China ini ditolak oleh Mahkamah Internasional.

Kasus ini diajukan oleh Filipina ke Mahkamah Internasional karena klaim China tersebut tidak sesuai dengan konvensi PBB tentang hukum laut.

Pernyataan China sebelumnya datang berdasarkan sebuah peta yang diterbitkan pada 1947. Peta itu menunjukkan adanya nine dash line atau sembilan garis yang terhubung dari selatan China, tepatnya di Pulau Hainan.

Baca Juga: China Sebut AS Pakai Nama Prabowo soal Laut China Selatan

1. Wilayah yang diklaim Malaysia ada di utara

Sementara itu, wilayah yang ada di Laut China Selatan yang diklaim Malaysia berada di utara Pulau Kalimantan, Indonesia, termasuk rangkaian dari Pulau Spratly.

Dalam beberapa tahun terakhir, China memang telah meningkatkan pengembangan pulau-pulau buatan dan melengkapinya dengan fasilitas militer serta landasan pacu.

Sementara itu, negara-negara ASEAN lainnya juga menuding bahwa kapal-kapal China mengganggu kapal penangkap ikan mereka.

Baca Juga: China dan Filipina Ribut di Laut China Selatan, Ada Apa?

2. China protes soal pernyataan pers AS yang catut nama Prabowo

Peta Baru China Diprotes Malaysia, Ada Laut China SelatanJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, saat memberikan pidato terkait vaksin COVID-19, Sinovac. (Twitter.com/MFA_China)

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, buka suara soal pernyataan bersama antara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin pada 26 Agustus 2023 lalu di Pentagon.

Dalam pernyataan bersama yang diterbitkan Pentagon, disebutkan bahwa Prabowo dan Austin berpandangan sama soal klaim China di Laut China Selatan yang ekspansif dan tidak sejalan dengan hukum internasional, sebagaimana tercermin dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

“Kami mencatat tidak ada konten seperti itu di siaran pers Kementerian Pertahanan Indonesia pada pertemuan yang sama. Kedutaan Besar China di Indonesia telah berkomunikasi dengan pihak Indonesia, menyatakan bahwa yang disampaikan AS tidak benar,” kata Wang, dikutip laman Kedubes China di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: ASEAN-China Sepakati Panduan Percepatan Negosiasi Laut China Selatan

3. China sebut ada diplomasi kebohongan dari AS

Peta Baru China Diprotes Malaysia, Ada Laut China Selatanbendera Amerika Serikat dan bendera China (annenberg.usc.edu)

Wang juga mengungkapkan dan menunjukkan keheranannya, apakah AS mulai menyebarkan narasi atau diplomasi bohong saat ini.

“Saya bertanya-tanya apakah ini merupakan contoh lain dari diplomasi koersif atau diplomasi kebohongan atau hasutan yang dilakukan AS,” ujar Wang lagi.

Sebaliknya, Wang menegaskan bahwa negara-negara di kawasan memiliki kepentingan yang sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

Baca Juga: Rivalitas China-AS, Uni Lubis: China Lebih Serius Dekati Indonesia

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya