Rombongan ASEAN ke Myanmar Ditembaki, Diplomat RI Selamat

Rombongan ini membawa bantuan kemanusiaan bersama AHA Centre

Jakarta, IDN Times - Rombongan tim monitoring ASEAN serta AHA Centre (badan kemanusiaan ASEAN) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Myanmar, ditembaki.

Salah satu yang ada di dalam rombongan tersebut adalah diplomat asal Indonesia.

Dilansir dari Straits Times, selain diplomat Indonesia, ada pula 2 staf Kedutaan Besar Singapura di Myanmar yang berada di dalam satu kendaraan tersebut.

1. Diplomat Indonesia aman dan tidak terluka

Rombongan ASEAN ke Myanmar Ditembaki, Diplomat RI SelamatJuru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah. (IDN Times/Sonya Michaella)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah membenarkan insiden tersebut. Ia memastikan bahwa diplomat Indonesia tidak ada yang terluka usai penembakan.

“Kondisinya (diplomat Indonesia) baik dan sudah di Yangon,” kata Faizasyah, kepada IDN Times, Selasa (9/5/2023).

Rombongan yang membawa bantuan kemanusiaan tersebut melakukan perjalanan ke kota Taunggyi, di negara bagian Shan, timur Myanmar.

Baca Juga: Polri: 20 WNI Korban TPPO di Myanmar Sudah di Thailand, Kondisi Sehat

2. Indonesia minta Myanmar hentikan kekerasan

Rombongan ASEAN ke Myanmar Ditembaki, Diplomat RI SelamatPresiden RI Joko Widodo di Labuan Bajo. (dok. Youtube Setpres RI)

Sebelumnya, Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo juga mengungkapkan hal yang sama. Namun, insiden ini tidak menyurutkan tekad ASEAN dan Indonesia untuk menyerukan kembali penghentian kekerasan.


“Setop kekerasan, karena rakyat yang akan menjadi korban. Karena kondisi ini tidak akan membuat siapapun menang. saya mengajak marilah kita duduk bersama ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama,” kata Jokowi.

3. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab

Rombongan ASEAN ke Myanmar Ditembaki, Diplomat RI SelamatTwitter.com/Myanmar Now

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini.

Senada dengan Indonesia, Singapura juga mendesak agar semua pihak menahan diri dari kekerasan dan mematuhi Lima Poin Konsensus.

“Hanya dialog konstruktif di antara semua pemangku kepentingan utama di Myanmar yang dapat memfasilitasi solusi damai untuk kepentingan rakyat Myanmar,” ujar seorang juru bicara Kemlu Singapura.

 

 

Baca Juga: Baku Tembak Terjadi saat Penyaluran Bantuan ASEAN ke Myanmar 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya