Rusia Gelar Pemilu Tiga Hari, Apakah Putin Menang Lagi?

Pemilu tahun ini jadi pertaruhan bagi Putin

Jakarta, IDN Times - Pemilihan umum Rusia memasuki hari terakhir. Pemilu Negeri Beruang Merah ini sudah digelar sejak 15 Maret 2024 kemarin.

Dilansir dari BBC, Minggu (17/3/2024), presiden petahana Vladimir Putin digadang-gadang bakal kembali memimpin Rusia. Putin sendiri sudah memimpin Rusia sejak 2000 silam.

Namun antara 2018 hingga 2012, ia memegang jabatan perdana menteri, tetapi tetap memegang kendali pemerintahan Rusia. Pemilu kali ini pun disebut-sebut sebagai pertaruhan bagi Putin untuk membuktikan cengkeraman kekuasaannya di Rusia. 

Lebih dari separuh pemilih terdaftar sudah menggunakan hak suara mereka pada dua hari pemilu kemarin.

1. Demo besar-besaran di hari terakhir pemilu

Rusia Gelar Pemilu Tiga Hari, Apakah Putin Menang Lagi?Alexei Navalny (commons.wikimedia.org)

Sementara itu, para kritikus menyerukan agar ada demo di hari terakhir pemilu. Salah satunya diserukan oleh istri Alexei Navalny, yaitu Yulia Navalnaya.

Yulia menyerukan agar para pengunjuk rasa untuk merusak surat suara dengan menuliskan ‘Navalny’ pada surat itu, atau memilih kandidat lainnya tapi tidak memilih Putin.

Baca Juga: Jelang Pilpres, Putin Ingatkan Barat: Jangan Terlibat Perang Ukraina!

2. Kedubes Rusia di Jakarta turut buka bilik suara

Rusia Gelar Pemilu Tiga Hari, Apakah Putin Menang Lagi?St. Petersburg, Rusia (pexels.com/Pixabay)

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta juga menyediakan bilik suara untuk warga Rusia yang menggunakan hak suaranya.

Dilansir dari ANTARA, pemungutan suara dibuka dari pukul 08.00 sapai 20.00 WIB. Kuasa Usaha Kedubes Rusia di Jakarta, Veronika Novoseltseva mengatakan hingga pukul 13.00 WIB tadi, sudah ada 300 orang yang datang.

Baca Juga: Rusia Tuding Ukraina Ingin Sabotase Pilpres di Negaranya

3. Warga Rusia di Bali bisa memilih secara daring

Rusia Gelar Pemilu Tiga Hari, Apakah Putin Menang Lagi?foto hanya ilustrasi (IDN Times/Mhd Saifullah)

Para warga Rusia di luar Jakarta juga ada yang terbang ke Jakarta untuk mencoblos. Pasalnya Kedubes Rusia tak membuka TPS lain selain di Jakarta.

“Seperti di Bali, banyak warga Rusia di sana, jadi mereka pakai pemilu daring lewat aplikasi. Dan ini merupakan pertama kalinya pemilu daring,” ucap dia.

Saat ini, terdata ada sekitar 40 ribu hingga 45 ribu warga Rusia yang ada di Indonesia. Jumlah ini merupakan gabungan warga Rusia yang menetap di beberapa kota dan wisatawan.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya