Rusia Sebut Ukraina Latih Teroris di Timur Tengah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov menegaskan bahwa Badan Keamanan Ukraina harus dinyatakan sebagai organisasi teroris. Sebelumnya, Rusia menuding Ukraina adalah dalang dari penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall, Jumat kemarin.
Selain Ukraina, Bortnikov juga menuding bahwa Amerika Serikat (AS) dan Inggris bekerja sama untuk melancarkan serangan yang menewaskan 137 orang tersebut.
“Kita perlu melakukan ini, menyatakan bahwa Badan Keamanan Ukraina adalah teroris. Saya percaya ini adalah dasarnya,” kata Bortnikov, dikutip dari Anadolu, Rabu (27/3/2024).
1. Ukraina dituduh melatih teroris di Timur Tengah
Selain itu, Bortnikov juga menuding bahwa Ukraina melatih para teroris di Timur Tengah.
“Ancaman aksi teroris di Rusia terus berlanjut dan AS memang memberikan informasi umum kepada Rusia terkait serangan teroris itu di laman kedutaan besarnya di Moskow,” tutur dia.
Baca Juga: Ukraina Klaim Berhasil Merusak Dua Kapal Perang Rusia
Editor’s picks
2. Semua yang terlibat akan dihukum
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah bahwa ia akan mengejar dalang di balik serangan tersebut. Ia juga menyebut bahwa dalang penembakan itu adalah terorisme internasional.
“Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan, akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun, siapa pun yang membimbing mereka,” katanya.
3. Sebanyak 11 orang telah ditahan
Sampai saat itu, Rusia telah menahan 19 orang, termasuk delapan pria bersenjata yang melakukan serangan tersebut.
“Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak ke Ukraina. Sebuah jalur disiapkan untuk mereka di sisi Ukraina, melintasi perbatasan negara,” ungkap Putin.
Baca Juga: Putin: Para Teroris Ditangkap Saat akan Kabur ke Ukraina