Ukraina Buka Opsi Jalur Lain untuk Ekspor Biji-Bijian

Kesepakatan ini baru saja ditangguhkan oleh Rusia

Jakarta, IDN Times - Ukraina tengah menyiapkan rute pelayaran sementara untuk ekspor biji-bijian dan gandum usai Rusia tak melanjutkan kesepakatan yang pernah dibuat. Pengiriman ini sedianya melewati Laut Hitam dan akan dijamin keamanannya oleh Rusia.

Dalam sebuah surat yang diserahkan ke badan perkapalan PBB dan Organisasi Pelayaran Internasional, Ukraina menyebutkan akan ada rute sementara untuk ekspor ini.

“Tujuannya untuk memfasilitasi pembukaan blokade internasional di barat laut dari Laut Hitam,” sebut surat dari Ukraina itu, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (20/7/2023).

Baca Juga: Soal Penghentian Ekspor Biji-Bijian, Jerman: Rusia Tak Tanggung Jawab

1. Mengarah ke Rumania

Ukraina Buka Opsi Jalur Lain untuk Ekspor Biji-BijianBendera Rumania. (Pixabay.com/OnofreiD)

Dalam surat itu juga disebutkan rencana perubahan rute lalu lintas ekspor gandum ini akan mengarah ke perairan teritorial dan ZEE dari Rumania, yang terletak dekat dengan Laut Hitam.

“Kesepakatan ekspor gandum dan biji-bijian ini bisa berlanjut tanpa partisipasi Rusia. Dan Ukraina sedang mengerjakan hal itu,” tegas Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Baca Juga: Ukraina Kecam Tindakan Rusia Hentikan Ekspor Gandum: Teroris! 

2. Ukraina kecam keputusan Rusia

Ukraina Buka Opsi Jalur Lain untuk Ekspor Biji-BijianDuta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. (IDN Times/Sonya Michaella)

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengecam keras keputusan Rusia yang tak melanjutkan kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina via Laut Hitam.

"Ini tidak bisa diterima karena ini berhubungan dengan kemanusiaan. Beberapa negara pasti akan terdampak," kata Hamianin, ketika ditemui di Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Sebelumnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia memutuskan tidak melanjutkan kesepakatan yang sempat dikawal PBB dan Turki tersebut karena tak kunjung ada implementasinya.

Masa berlaku kesepakatan biji-bijian Laut Hitam ini berakhir pada Senin (17/7/2023). Moskow pun memutuskan tak melanjutkannya.

Baca Juga: PBB Gertak Balik Rusia soal Ancaman Setop Ekspor Biji-Bijian dan Pupuk

3. Rusia semakin menunjukkan sifat terorisnya

Ukraina Buka Opsi Jalur Lain untuk Ekspor Biji-BijianPresiden Rusia Vladimir Putin terlihat saat liburannya di Siberia, Rusia, pada 6 Oktober 2019. (ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS)

Selain itu, Hamianin menegaskan dengan menghentikan kesepakatan gandum ini, Rusia makin terlihat perannya sebagai teroris.

"Ini black-mailing. Rusia semakin menunjukkan mereka adalah teroris. Seolah mereka memberi pesan 'serahkan Ukraina ke kami atau kami akan buat dunia kelaparan'," tutur Hamianin.

Sejak agresi Rusia setahun lalu, produksi dan ekspor gandum Ukraina memang terhambat. Menurut Hamianin, pengurangan produksi dan ekspor mencapai 50 persen dari sebelum agresi Rusia.

"Jika ingin kembali seperti semula, itu membutuhkan waktu beberapa tahun. Itupun jika perang berhenti. Produksi gandum tak seperti minyak, kami butuh cuaca yang bagus, air yang bagus untuk memanen gandum dengan kualitas bagus," ucap Hamianin.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya