209 Warga Pakistan Jadi Korban Kapal Tenggelam di Laut Yunani

Pakistan gelar tes DNA terhadap para keluarga korban 

Jakarta, IDN Times - Hasil penyelidikan Pakistan, pada Kamis (22/6/2023), mengungkap ada 209 warganya yang menjadi korban kapal karam di lepas pantai Yunani pekan lalu. Mulanya, Athena menyebut korban tewas mencapai 82 orang.

Badan Investigasi Federal Pakistan (FIA) menyebut laporan ini berdasarkan hasil penyelidikan dari para keluarga korban. Lampiran ini menunjukkan jumlah orang tewas kemungkinan jauh lebih banyak dari yang diumumkan Yunani.

1. Pakistan gelar tes DNA terhadap para keluarga korban 

209 Warga Pakistan Jadi Korban Kapal Tenggelam di Laut YunaniIlustrasi bendera Pakistan (unsplash.com/Hamid Roshaan)

Yunani awalnya mengatakan jumlah korban selamat adalah 104 orang. Dari sekian angka tewas dan selamat, 12 di antaranya warga Pakistan.

FIA menjelaskan bahwa dari 209 orang, 181 di antaranya berasal dari Pakistan. Sementara, 28 lainnya berasal dari Kashmir yang dikelola otoritas Islamabad. 

"Investigasi untuk memverifikasi ini sedang dilakukan," kata Direktur Zona FIA Islamabad Rana Abdul Jabbar kepada Reuters.

Pakistan belum mengonfirmasi terkait laporan FIA. Tetapi, pihaknya mengatakan telah memulai tes DNA dari 201 keluarga demi membantu Yunani identifikasi korban tewas.

Kapal karam pada 14 Juli ini jadi insiden paling mematikan di Laut Mediterania dalam beberapa tahun terakhir. Selain Pakistan, kapal diyakini mengangkut warga Mesir, Suriah dan Palestina.

Baca Juga: Tragis! Kapal Bawa Ratusan Migran Karam di Laut Yunani, 79 Tewas  

2. Pakistan tangkap 29 tersangka penyelundupan manusia 

209 Warga Pakistan Jadi Korban Kapal Tenggelam di Laut YunaniIlustrasi tersangka (pixabay.com/Лечение наркомании)

Kapal dengan panjang hingga 30 meter itu diketahui membawa hingga 750 orang, tenggelam sekitar 80 kilometer dari pantai selatan kota Pylos, Yunani.

Pada Kamis, FIA mengatakan bahwa otoritas Pakistan telah menangkap 29 tersangka penyelundupan manusia atas insiden tersebut.

Beberapa keluarga korban mengatakan, penumpang harus merogoh kantong 7,7 ribu dolar AS (sekitar Rp115 juta) untuk membayar agen yang menyediakan penyebrangan ke Eropa. Motif mereka memilih perjalanan ilegal karena faktor ekonomi. 

Korban insiden kapal karam bernama Thaer al-Rahal disebut putus asa ke Eropa demi pengobatan kanker anaknya. Pria berusia 39 tahun itu adalah penduduk di kamp pengungsi Zaatari, Yordania.

“Thaer tidak menyukai ide bepergian ke Eropa, dan dia selalu bermimpi untuk kembali ke kampung halamannya. Tetapi pencarian obat untuk putranya yang menderita kanker mendorongnya untuk beralih ke laut yang berbahaya,” kata sepupunya, Abdul Rahman al-Rahal, kepada Al Jazeera.

3. Biaya menyeberang ke Eropa sekitar Rp 115 juta  

Tragedi pekan lalu merupakan insiden besar ketiga yang terjadi di lepas pantai Yunani sejak Februari. Perjalanan berbahaya ini kerap merenggut nyawa para migran dan pengungsi, termasuk dari Pakistan.

Kecemasan juga menghantui keluarga korban Muhammad Yasin. Menurut kerabatnya, pihak keluarga sedang menjalani tes DNA.

"Dia (Yasin) pikir masa depan anak-anaknya akan lebih baik. Kami tidak tahu di mana dia. Apakah dia hidup atau mati." kata Muhammad Ayub, berbicara sambil memangku kedua anak Yasin yang masih balita.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan, pengumpulan sampel DNA juga dilakukan di negara bagian lain. Ini dilakukan terhadap anggota keluarga yang maju secara sukarela. Nantinya, mereka akan dikirim ke Yunani untuk bantu proses identifikasi, mengutip Al Arabiya.

Baca Juga: Pakistan Menangkap 12 Tersangka Perdagangan Manusia

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya