Australia Umumkan Paket Bantuan Militer Baru ke Ukraina Rp 1,1 Triliun

Australia beri Rp 101 miliar untuk dana kemanusiaan Ukraina

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia akan kirim paket militer baru untuk Ukraina senilai 73,7 juta dolar (sekitar Rp1,1 triliun). Rencana ini termasuk pemberian 70 kendaraan militer demi bantu Kiev dalam perangnya melawan Moskow.

Paket ini mencakup 28 kendaraan lapis baja M113, 14 kendaraan operasi khusus, 28 truk sedang dan 14 trailer. Serta pasokan tambahan amunisi artileri 105mm.

“Australia tak tergoyahkan dalam tekad kami untuk mengutuk dan menentang tindakan Rusia dan membantu Ukraina meraih kemenangan,” kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese pada Senin (26/6/2023), dilansir Reuters.

Baca Juga: Australia Blokir Pendirian Kantor Kedutaan Rusia di Canberra

1. Total bantuan dari Australia untuk Ukraina capai Rp1,1 triliun

Melansir Al Jazeera, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, mengatakan ia bangga pemerintah bisa memberi dukungan tambahan kepada Ukraina.

"Kami perkirakan ini menjadi konflik yang berkepanjangan, jadi kami akan mendukung Ukraina selama diperlukan," ujarnya kepada wartawan.

Paket diumumkan saat pasukan Ukraina hendak melancarkan serangan balik di wilayah timur yang diduduki Rusia. Bantuan juga diungkap usai peristiwa pemberontakan di Moskow.

Selain bantuan militer, Australia bakal memperpanjang akses bebas bea untuk barang-barang yang diimpor Ukraina selama 12 bulan kedepan. Ini untuk mendukung pemulihan perdagangan Kiev.

Soal kondisi perang, juru bicara komando militer timur Ukraina Serhiy Cherevatyi mengatakan, pasukan Kiev maju setidaknya 600 meter dari hari sebelumnya di dekat Bakhmut. Kota itu dikuasai Rusia pada Mei lalu. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah membalas 10 serangan Ukraina di daerah tersebut.

Paket baru ini menjadikan total bantuan Australia untuk Ukraina mencapai 790 juta dolar (sekitar Rp11,9 triliun) sejak perang pecah Februari 2022. Di mana tiga perempatnya dikirim dalam bentuk bantuan militer.

Baca Juga: Berkunjung ke Australia, PM India Bahas Kerja Sama Energi Bersih

2. Australia sumbang Rp 101 miliar untuk dana kemanusiaan Ukraina

Australia Umumkan Paket Bantuan Militer Baru ke Ukraina Rp 1,1 TriliunIlustrasi bendera Ukraina (unsplash.com/maplerockdesign)

Pada Senin, Australia juga menyumbang 6,7 juta dolar (sekitar Rp101 miliar) untuk Dana Kemanusiaan Ukraina. Program yang dipimpin PBB itu ditujukan untuk penuhi kebutuhan jutaan warga Ukraina yang terdampak konflik.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan, mendukung Ukraina adalah penting. Hal ini juga ia tekankan kepada rekan-rekannya di Pasifik maupun Asia Tenggara.

"Negara besar tidak bisa begitu saja mengubah perbatasan negara lain yang penting bagi kita semua". ujar Wong, lapor surat kabar Age.

Albanese mengatakan, paket yang diumumkan itu tidak ada kaitannya atas peristiwa pemberontakan di Rusia. Pada Minggu, pasukan Wagner Group batal untuk mengepung Moskow.

"Tidak, kami sedang mengerjakan proposal ini, dengan maksud untuk membawanya ke kabinet pagi ini, untuk beberapa waktu," kata Albanese.

Baca Juga: Singapura Imbau Warganya Menunda Perjalanan ke Rusia

3. Australia jadi negara non-NATO terbesar yang bantu Ukraina  

Australia Umumkan Paket Bantuan Militer Baru ke Ukraina Rp 1,1 TriliunIlustrasi tentara Ukraina (pixabay.com/LukasJohnns)

Di luar anggota NATO, Australia jadi salah satu kontributor terbesar dalam membantu Ukraina. Sejauh ini, Canberra memasok amunisi dan peralatan pertahanan, termasuk sejumlah kendaraan lapis baja Bushmaster. Pihaknya juga menjatuhkan sanksi kepada sekitar 1.000 individu dan entitas Rusia.

Albanese mengatakan, pihaknya menyambut baik keputusan pengadilan tinggi yang menolak permohonan Rusia soal sewa tanah. Diketahui, upaya Moskow membangun kedutaan baru di lahan dekat gedung parlemen di Canberra ini dicegah pemerintahan Albanese.

"Kami berharap Federasi Rusia bertindak sesuai dengan putusan pengadilan," kata Albanese, mengutip Al Arabiya.

Pada 15 Juni, Australia mengatakan kesepakatan sewa tanah Rusia dibatalkan karena alasan keamanan nasional. Kremlin lantas menilai langkah itu mencerminkan sentimen anti-Rusia.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya