Bendung Pengaruh China, AS Buka Kedutaan di Kepulauan Cook dan Niue  

AS gelar KTT Forum Kepulauan Pasifik di Washington D.C

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) bakal membuka kedutaan baru di Kepulauan Cook dan Niue. Hal ini diungkap dua pejabat senior AS pada Minggu (24/9/2023). Hal ini disebut sebagai upaya membendung pengaruh China di kawasan Pasifik Selatan.

Kabar ini mencuat ketika Presiden AS Joe Biden bersiap menyambut para pemimpin Kepulauan Pasifik di Washington D.C untuk KTT Forum Pulau Pasifik-AS yang berlangsung dua hari. Diskusi yang difokuskan yaitu soal dampak perubahan iklim di pasifik Selatan.

Baca Juga: Kisah Nelayan Filipina Dikejar Penjaga Pantai China: Saya Tertawa

1. AS akan perkuat hubungan dengan negara-negara Pasifik Selatan

Diberitakan Al Jazeera, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Biden akan memanfaatkan KTT tersebut untuk memperkuat hubungan AS dengan kepulauan Pasifik. 

https://www.aljazeera.com/news/2023/9/25/us-to-open-embassies-in-the-cook-islands-niue

“(untuk memperkuat) hubungan dengan Kepulauan Pasifik dan membahas bagaimana kita mengatasi tantangan global yang kompleks, seperti mengatasi ancaman perubahan iklim, memajukan pertumbuhan ekonomi, dan mendorong pembangunan berkelanjutan”, ujar sekretaris Gedung Putih itu. 

Para pemimpin dijadwalkan akan mengunjungi kapal penjaga pantai di Pelabuhan Baltimore. Mereka akan mendapat arahan dari komandan Penjaga Pantai AS soal pemberantasan penangkapan ikan ilegal dan masalah maritim lainnya.

Sebelumnya, para pemimpin kepulauan Pasifik mengkritisi negara-negara kaya karena tidak berbuat banyak untuk mengendalikan perubahan iklim. Terlebih, sejumlah negara kaya disebut memperoleh keuntungan dari pinjaman yang diberikan ke negara-negara rentan guna mengurangi dampaknya.

Baca Juga: Tuai Kritik, PM Kepulauan Cook Tetap Lanjutkan Penambangan Laut

2. Pakar soroti langkah AS dekati negara-negara Pasifik Selatan

Direktur Program Kepulauan Pasifik di Lowy Institute Australia, Meg Keen, mengatakan bahwa negara-negara kepulauan Pasifik menyambut keputusan AS yang kembali terlibat di kawasan tersebut. Tetapi, ia menilai negara-negara itu tidak ingin ada pergolakan geopolitik yang menyebabkan peningkatan militerisasi di kawasan tersebut.

Adapun Forum Kepulauan Pasifik mencakup negara Australia, Kepulauan Cook, Mikronesia, Fiji, Polinesia Prancis, Kiribati, Nauru, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Republik Kepulauan Marshall, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu dan Vanuatu, dilansir dari US News.

https://www.usnews.com/news/world/articles/2023-09-24/biden-to-open-embassies-in-cook-islands-niue-as-he-welcomes-pacific-leaders-for-washington-summit

3. AS kecewa Kepulauan Solomon absen dari KTT Kepulauan Pasifik

Pada Minggu, Gedung Putih mengatakan sebagian besar anggota forum itu mengirim pejabat tinggi atau menteri luar negeri mereka untuk hadiri KTT tersebut. Akan tetapi, seorang pejabat AS mengatakan bahwa pemerintah Kecewa lantaran Perdana Menteri Solomon, Manasseh Sogavare, absen untuk KTT di Washington. Padahal, Sogavare hadir di sidang Majelis Umum PBB di New York pekan lalu.

Kepulauan Solomon diketahui memiliki hubungan dekat dengan China. Tahun lalu, kedua negara menandatangani perjanjian keamanan, dikutip VOA News.

Selain Solomon, PM Vanuatu Sato Kilman juga diperkirakan absen dari KTT tersebut. Diketahui, AS masih negosiasi dengan Vanuatu untuk membuka kedutaan besarnya di negara kepulauan yang jadi mitra dekat China itu. Bulan lalu, Beijing dan Port Villa menandatangani perjanjian soal kepolisian.

Baca Juga: PM Cook Islands Jadi Tamu Pertama KTT ASEAN yang Tiba di Indonesia

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya