Ditutup Sejak 2017, AS Akhirnya Buka Layanan Visa-Konsuler di Kuba

Dibuka kembali setelah ditutup pada tahun 2017 

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Kuba, pada Rabu (4/1/2023), berencana untuk membuka kembali layanan visa dan konsuler. Langkah itu dilakukan setelah ditutup sejak 2017.

Dilansir Associated Press, Kedubes mengonfirmasi bahwa pekan ini akan memproses visa untuk imigran. Program Visa Keragaman akan diprioritaskan untuk menyatukan kembali warga Kuba dengan keluarganya di AS.Ditutup Sejak 2017, AS Akhirnya Buka Layanan Visa-Konsuler di Kuba

1. Bisa terbitkan hingga 20 ribu visa per tahun

Ditutup Sejak 2017, AS Akhirnya Buka Layanan Visa-Konsuler di KubaIlustrasi paspor (unsplash.com/Nicole Geri)

Langkah tersebut diambil saat penerbangan migrasi dari Kuba meningkat dalam beberapa dekade. Hingga akhirnya mendesak Washington untuk memberi bantuan hukum dan memulihkan hubungan dengan otoritas Havana. Diperkirakan pihaknya akan memberikan setidaknya 20 ribu visa per tahun.

Pada akhir Desember 2022, AS melaporkan telah menghentikan perjalanan warga Kuba sebanyak 34.675 kali di sepanjang perbatasan Meksiko pada November. Angka itu naik 21 persen dari 28.848 pada Oktober 2022. 

Jumlah itu semakin meningkat dari bulan ke bulan. Menurut data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, orang Kuba menjadi warga negara kedua terbesar setelah orang Meksiko yang muncul di perbatasan.

Adapun migrasi yang meningkat disebabkan oleh serangkaian faktor yang tergolong kompleks, termasuk krisis ekonomi, politik dan energi di Kuba. Selain itu, banyak warga sipil yang kecewa dengan kinerja otoritas Havana.

Dikatakan bahwa mayoritas migran yang pergi ke AS itu melalui penerbangan ke Nikaragua. Mereka juga menyeberang dari daratan di perbatasan AS-Meksiko.

Tak hanya itu, ribuan lainnya juga melakukan penyeberangan yang berbahaya melalui jalur laut. Para migran menyeberang dari Kuba ke pantai Florida dengan kondisi perahu yang buruk dan penuh sesak. 

Masalah Eksodus dari Kuba juga diperparah dengan maraknya migrasi dari Haiti dan Venezuela. Hal itu membuat AS kewalahan dengan situasi yang semakin kompleks di perbatasan selatan. 

Baca Juga: Kuba Marah AS Larang Pembangunan Kabel Internet Bawah Laut

2. Hubungan AS-Kuba perlahan pulih melalui kerja sama migrasi

Kembalinya layanan visa itu terjadi setelah pejabat AS mengunjungi Kuba untuk pembicaraan seputar migrasi. Pertemuan pada November itu disinyalir sebagai pemulihan hubungan antar kedua negara.

“Terlibat dalam pembicaraan ini menggarisbawahi komitmen kami untuk melakukan diskusi konstruktif dengan pemerintah Kuba, jika perlu untuk memajukan kepentingan AS,” kata Kedutaan Besar AS setelah delegasinya berkunjung ke Kuba, dilansir dari Associated Press.

3. Kilas balik masalah migrasi Kuba  

Ditutup Sejak 2017, AS Akhirnya Buka Layanan Visa-Konsuler di KubaIlustrasi bendera Kuba (unsplash.com/Ricardo IV Tamayo)

Melansir ABC News, layanan visa dan konsuler Kedutaan Besar AS di Kuba itu ditutup pada 2017. Itu terjadi setelah staf kedutaan dilaporkan mengalami masalah kesehatan, yang diduga terkena serangan sonik.

Akibatnya, mayoritas warga Kuba yang ingin bermigrasi ke AS secara legal harus pergi ke Guyana sebelum bermigrasi atau bertemu kembali dengan keluarganya di negeri Paman Sam.

Saat itu, hubungan Washington-Havana sedang memburuk. Tensi keduanya lalu meningkat usai pemerintahan Donald Trump menutup kedutaan AS di Kuba dan meningkatkan sanksi terhadap Kuba.

Namun di bawah Presiden Joe Biden, AS telah melonggarkan beberapa sanksi seperti pengiriman uang dan perjalanan keluarga dari Miami ke Kuba. 

Baca Juga: Gara-gara Petir, Kebakaran Besar Melanda Kilang Minyak di Kuba

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya