Lebanon Ancam Kerahkan Pasukan Gegara Faksi Palestina Saling Bentrok

Lusinan orang tewas usai Fatah bentrokan di Lebanon

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Interim Lebanon, Najib Mikati, mengancam akan mengerahkan tentaranya ke kamp pengungsi Palestina yang terbesar di negaranya. Peringatan itu muncul setelah selusin orang tewas akibat bentrokan di kamp Ein el-Hilweh di kota Saida selatan.

Kantor PM Lebanon pada Kamis (3/8/2023) melaporkan, Mikati melalui panggilan telepon mendesak Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk mengakhiri permusuhan antara faksi-faksi Palestina di kamp tersebut. 

1. Bentrokan antarfaksi di kamp Palestina melanggar kedaulatan Lebanon

Lebanon Ancam Kerahkan Pasukan Gegara Faksi Palestina Saling BentrokIlustrasi pejuang Palestina (pixabay.com/hosny_salah)

Melansir Al Jazeera, Mikati menilai bentrokan sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Lebanon. Ia menambahkan, Beirut tidak terima atas perbuatan faksi-faksi yang meneror warga Lebanon selatan, yang telah mengizinkan rakyat Palestina mengungsi selama bertahun-tahun.

Bentrokan di Ein el-Hilweh pecah pada Minggu dan mulai mereda pada Kamis. Partai Fatah yang dipimpin Abbas menyebut jenderal militernya, Abu Ashraf al-Armoushi, tewas akibat serangan milisi Jund al-Sham dan Shabab al-Muslim di kamp tersebut.

Akibat bentrokan itu, ribuan warga terpaksa meninggalkan kamp Ein el-Hilweh dan berlindung ke masjid dan sekolah terdekat.

“Kami lelah dengan semua ini, Kami punya anak," ujar Mohamed Sabakh, warga Ein el-Hilweh yang kini tinggal di salah satu masjid bersama keluarganya. 

2. Sekitar 600 pengungsi Palestina kabur ke tempat aman

Direktur Badan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA), Dorothee Klaus, mengatakan 600 pengungsi dari kamp ein-Hilweh kini tinggal di dua sekolah UNRWA di Sidon. Mereka juga mengungsi ke kamp Mieh Mieh yang terdekat.

“Kami belum bisa memasuki kamp dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan,” katanya, dikutip dari Associated Press.

Klaus menjelaskan, hampir 360 staf UNRWA bertugas di Ein el-Hilweh dan beberapa diantaranya masih terjebak. Ia menambahkan, seorang petugas UNRWA terluka akibat bentrokan itu.

3. Kelompok Jund al-Sham dan Shabab al-Muslim serang Fatah di kamp Palestina

Lebanon Ancam Kerahkan Pasukan Gegara Faksi Palestina Saling BentrokIlustrasi kamp pengungsi (pixabay.com/David Mark)

Kepala Fatah di Sidon, Maher Shabaita, menyebut kelompok Jund al-Sham dan Shabab al-Muslim melanggar gencatan senjata yang disepakati pada Senin. Shabaita menambahkan, gencatan dilanggar dengan menyerang salah satu pusat Fatah di Ein el-Hilweh.

Shabaita menyebut serangan itu merupakan upaya mereka untuk mengubah Ein el-Hilweh menjadi kamp militan atau teroris, dilansir ABC News

Ein el-Hilweh merupakan salah satu dari 12 kamp yang berada di Lebanon. Kamp-kamp ini didirikan pada 1948 untuk menampung pengungsi Palestina setelah Israel merdeka.

Pada 1969, Lebanon dan Organisasi Pembebasan Palestina sepakat agar tentara Beirut tidak memasuki setiap kamp tersebut. Namun, bentrokan terbaru membuat para pejabat Lebanon menyerukan tentara untuk ambil alih kamp-kamp Palestina.

Baca Juga: Hidup di Gaza Kian Sulit, Ribuan Warga Palestina Demoi Hamas

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya