Masalah Teknis, Inggris Gagal Luncurkan Satelit ke Luar Angkasa  

Eropa mengalami kemunduran di bidang antariksa

Jakarta, IDN Times - Misi Inggris untuk meluncurkan satelitnya ke luar angkasa gagal pada Selasa (10/1/2023). Roket Launcher One mengalami anomali sehingga kandas untuk mencapai orbit, demikian pernyataan perusahaan Virgin Orbit.

Adapun misi Peluncuran Horizontal itu berangkat dari kota pesisir Newquay di barat daya Inggris. Roket Launcher One dibawa oleh Pesawat Cosmic Girl atau Boeing 747 yang telah dimodifikasi. Kemudian, roket itu dilepaskan di atas Samudra Atlantik.

"Kami tampaknya memiliki anomali yang mencegah kami mencapai orbit, kami sedang mengevaluasi informasinya,” kata pernyataan Virgin One, dikutip dari Reuters.

1. Eropa alami kemunduran dalam misi peluncuran roket 

Masalah Teknis, Inggris Gagal Luncurkan Satelit ke Luar Angkasa  Ilustrasi roket luar angkasa (pixabay.com/WikiImages)

Dilansir Al Arabiya, kegagalan itu telah memukul ambisi Inggris untuk menjadi negara Eropa pertama yang meluncurkan satelit ke ruang angkasa.

Sebelumnya, roket Vega-C buatan Italia juga gagal meluncur usai lepas landas dari kota Guyana di Prancis pada akhir Desember.

Dalam satu tahun terakhir, Eropa mengalami serangkaian kemunduran soal peluncuran roket. Ini terlihat dari roket Ariane 6, Vega-C dan Soyuz yang gagal meluncur dan menempatkan satelit ke orbit.

Virgin Orbit sempat dilaporkan berhasil mencapai orbit bumi. Namun, pernyataan dari akun Twitter itu kemudian dihapus.

“Dalam beberapa hari mendatang akan ada penyelidikan oleh pemerintah dan berbagai badan, termasuk Virgin Orbit,” kata Matt Archer, Direktur Ruang Angkasa Komersial di Badan Antariksa Inggris.

Baca Juga: Inggris Akan Larang Penggunaan Plastik Demi Kurangi Polusi

2. Inggris ingin sebarkan sembilan satelit kecil ke orbit bumi yang lebih rendah  

Masalah Teknis, Inggris Gagal Luncurkan Satelit ke Luar Angkasa  Ilustrasi satelit (unsplash.com/SpaceX)

Virgin Orbit, yang sebagian dimiliki oleh miliarder asal Inggris yakni Richard Branson, berencana untuk menyebar sembilan satelit kecil ke orbit Bumi yang lebih rendah (LEO). Itu merupakan misi pertamanya di luar pangkalan Amerika Serikat.

Misi tersebut digadang-gadang sebagai agenda pertama yang bersejarah bagi Cornwall, Inggris dan Eropa. Terlihat ribuan masyarakat bersorak ketika pesawat Cosmic Girl lepas landas. Namun setelah kegagalan diumumkan, para kerumunan langsung bubar.

Untuk kedua kalinya, Virgin Orbit gagal menyelesaikan misinya sejak peluncuran pertama pada 2020. Adapun empat misi lainnya berhasil dituntaskan oleh perusahaan itu.

Archer menjelaskan, pembakaran tahap pertama berhasil membawa roket ke luar angkasa. Namun untuk tahap keduanya mengalami anomali teknis dan tidak mampu mencapai orbit yang ditargetkan.

3. Perang Ukraina-Rusia jadi alasan Inggris untuk penuhi kebutuhan militer melalui satelit kecil 

Perang di Ukraina menimbulkan persoalan mengenai pentingnya peluncuran satelit kecil untuk keperluan taktis bagi militer Inggris. 

Inggris mencatat, peluncuran satelit kecil ke orbit yang lebih rendah itu lebih mudah dan cepat untuk memperoleh feedback, daripada meluncurkan yang lebih besar.

Belum jelas apakah kegagalan itu akan berdampak pada waktu persiapan atau lokasi misi di masa depan. Namun Kepala Eksekutif Virgin Orbit, Dan Hart, mengatakan bahwa perusahaan berharap untuk kembali ke Newquay sebelum akhir 2023.

Baca Juga: Pangeran Harry Inggris Akui Bunuh 25 Orang saat Tugas di Afghanistan

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya