Ratusan Warga Eropa Dievakuasi dari Niger via Jalur Udara 

Evakuasi tahap pertama pulangkan 262 orang

Jakarta, IDN Times - Pesawat yang membawa ratusan warga Uni Eropa dari Niger sukses mendarat di bandara Perancis dan Italia pada Rabu (2/8/2023). Evakuasi ini menyusul kekacauan di Niger akibat kudeta pekan lalu.

Untuk diketahui, Presiden Niger Mohamed Bazoum digulingkan oleh pasukan pengamanan presiden pada 26 Juli. Ini merupakan kudeta yang ketujuh di Afrika barat dan tengah sejak tahun 2020.

Baca Juga: Harga Uranium Diprediksi Naik Imbas Kudeta Niger

1. Pesawat militer membawa 262 orang

Dilansir Al Jazeera, pesawat lepas landas dari Niger pada Selasa malam waktu setempat dan mendarat di Paris pada Rabu pagi. Setidaknya ada 262 penumpang di dalam pesawat militer milik Italia itu.

“Segalanya bisa berubah menjadi buruk, tetapi tetap menyenangkan bisa kembali kesini,” kata Charles, warga Prancis yang diturunkan di bandara Paris kepada wartawan.

“Kita akan melihat bagaimana hal-hal berkembang di sana dalam beberapa hari dan minggu mendatang. Bagi kami yang sangat peduli, kami akan mengikuti ini dengan cermat,” tambahnya.

Baca Juga: Niger Memanas, Prancis Evakuasi Mulai Warga Negaranya

2. 87 pengungsi turun di bandara Italia

Ratusan Warga Eropa Dievakuasi dari Niger via Jalur Udara Ilustrasi pesawat (unsplash.com/Josue Isai Ramos Figueroa)

Pesawat kemudian mendarat di Roma pada Rabu pagi. Ada 87 pengungsi yang diturunkan disana dan terdiri dari beberapa warga negara lainnya.

Adapun total penumpang terdiri dari 36 warga italia, empat warga Bulgaria, dua warga Austria, dan masing-masing satu warga Inggris, Niger, Nigeria, Hungaria dan Senegal serta seorang personel militer, dilansir Reuters.

Ada juga 21 warga negara Amerika Serikat (AS) yang turun di Roma. Beberapa di antaranya berasal dari Texas, lapor Kementerian Luar Negeri Italia.

Sementara itu, Prancis mengatakan akan ada evakuasi yang lebih banyak pada Rabu.

3. Mali dan Burkina Faso ancam deklarasi perang jika ECOWAS intervensi kudeta Niger

Ratusan Warga Eropa Dievakuasi dari Niger via Jalur Udara Ilustrasi tentara (pixabay.com/nambasi)

Melansir TBS News, kudeta di Niger terjadi di tengah meningkatnya sentimen anti-Perancis. Niger, Mali dan Burkina Faso adalah negara bekas jajahan Prancis. Sentimen ini terlebih dahulu meledak di Mali dan Burkina Faso pada tahun sebelumnya, hingga memicu penarikan mundur pasukan Prancis di kedua negara itu.

Diketahui, masih ada banyak tentara Prancis yang berada di Niger. Demikian juga tentara AS, Jerman dan Italia yang ditempatkan di Niger untuk misi melawan pemberontak dan latihan militer.

Sebelumnya, blok regional Afrika Barat yakni ECOWAS mengancam akan lakukan tindakan militer jika junta Niger dalam seminggu enggan memulihkan kekuasaan Bazoum yang terpilih secara demokratis.

Pada Senin, Mali dan Burkina Faso menyatakan dukungan terhadap Junta Niger. Kedua negara bahkan mengancam bakal deklarasi perang jika ECOWAS mengintervensi kudeta Niger.

"Mali dan Burkina Faso memperingatkan bahwa setiap intervensi militer di Niger akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Burkina Faso dan Mali," demikian pernyataan bersama oleh kedua negara.

Baca Juga: 5 Fakta Upaya Kudeta Presiden Niger oleh Pengawalnya Sendiri

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya