Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Taiwan (unsplash.com/Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu memberi teguran keras kepada Elon Musk karena menyebut negara kepulauan itu sebagai bagian integral dari China.

Musk, pemilik platform media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, serta perusahaan mobil listrik Tesla dan jaringan satelit Starlink, melontarkan komentar tersebut pada acara All-In Summit di Los Angeles yang diunggah ke YouTube pekan ini. 

“Kebijakan mereka (Beijing) adalah menyatukan kembali Taiwan dengan Tiongkok. Dari sudut pandang mereka, mungkin hal ini dapat dianalogikan dengan Hawaii atau semacamnya, seperti bagian integral dari Tiongkok yang secara sewenang-wenang bukan bagian dari Tiongkok terutama karena Pasifik AS Armada telah menghentikan upaya reunifikasi apa pun dengan kekerasan,” kata Musk.

Menanggapi komentar tersebut, Wu, dalam postingannya di X pada Rabu (13/9/2023), mengatakan bahwa dia berharap Musk dapat meminta China untuk membuka platform media sosial tersebut untuk rakyatnya.

“Semoga @ElonMusk juga dapat meminta #CCP untuk membuka @X kepada masyarakatnya,” cuit Wu, merujuk pada fakta bahwa pemerintah China memblokir X dan media sosial Barat lainnya seperti Facebook. 

1. Wu tegaskan Taiwan bukan bagian dari China dan tidak untuk dijual

Menteri tersebut juga menyindir keputusan Musk yang menolak permintaan Ukraina untuk mengaktifkan jaringan satelit Starlink di kota pelabuhan Sevastopol di Krimea tahun lalu untuk membantu serangan terhadap armada Rusia di sana.

“Mungkin menurutnya pelarangan itu adalah kebijakan yang baik, seperti mematikan @Starlink untuk menggagalkan serangan balasan Ukraina terhadap Rusia,” kata Wu. 

"Dengar, Taiwan bukan bagian dari RRT dan tentunya tidak untuk dijual!" tegasnya.

2. Musk juga sebelumnya mengeluarkan komentar serupa tahun lalu

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di